BANYUWANGIJATIM

SMPN 1 Gambiran Gelar Banyuwangi Culture Every Week

BANYUWANGI, bidiknasional.com – Sekolah Menengah Pertama Negeri  (SMPN) 1 Gambiran di wilayah desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi menggelar pentas seni tari etnik Banyuwangi kreasi baru yang dilaksanakan dihalaman SMPN 1 Gambiran, diikuti oleh peserta dari tingkat SMK, SMA, SMP, dan SD, Sabtu 30/10/2021.

Pentas seni yang dikemas dalam BCE ( Banyuwangi Culture Every Week) Se-Kecamatan Gambira digelar bertujuan untuk meningkatkan bakat seni tari tradisional Banyuwangi /kreasi baru dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.

Nampak hadir dalam acara tersebut, perwakilan Dinas Pendidikan Banyuwangi, Plt. Budi Camat Gambiran, Danramil 0825/06 Inf Ketut Supranata, serta undangan dari pendamping masing-masing sekolah.

Acara  yang dipusatkan pada pentas terbuka di halaman SMPN 1 Gambiran itu berlangsung semarak dan meriah serta tetap sesuai dengan Prokes dan berkelanjutan setiap minggu.

Melalui kata sambutannya, Kepsek SMPN 1 Gambiran memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Dinas Pendidikan Banyuwangi serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang terus bersinergi dalam membangkitkan festival di tengah pandemi Covid 19.

Lebih lanjut, “Panggung BCE ini benar-benar berkelanjutan guna meningkatkan, pengembangan bakat pada anak asli Banyuwangi, sebagai destinasi wisata yang dipamerkan ke luar daerah, baik turis domsetik maupun luar negeri,” katanya.

Salah satu daya tarik Banyuwangi adalah penampilan seni budaya asli daerah. Ketika turis mancanegara dan domestik melihat tempat-tempat wisata didahului disuguhkan tari dan pameran seni budaya asli Banyuwangi, akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan semua masyarakat.

Dia juga berpesan,” agar adik-adik pelajar terus mempertahankan budaya asli adat ketimuran penuh kesopanan serta berkepribadian dalam kebudayaan. Adapun itu, menampilkan kaidah tanpa merusak ajaran agama. Karena pendidikan yang paling utama, pendidikan di dalam rumah tangga,” tutur Kepsek Sugeng.

Pendamping tari SDN 2, Sosro Jajag juga menambahkan,” Festival ini
mengandung konsolidasi budaya karena kegiatan berbasis kecamatan, agar anak-anak lebih mencintai tradisi Banyuwangi, serta konsolidasi wisata dan pembangunan sumberdaya manusia,” ungkapnya.

(Jojo Tim BN)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button