JATENGKENDAL

Tidak Punya Kartu Kuning, Pedagang Sayur Jualan di Depan Lapangan Gelora Weleri Sepi Pembeli

Keterangan Foto : Pedagang Sayur asal Wonosobo, Irwan saat melayani pembeli di Pasar Gelora Weleri

KENDAL, BIDIKNASIONAL.com – Puluhan pedagang sayur dan buah terlihat berjejer menempati lokasi baru yang berada di depan Lapangan Gelora Weleri untuk berjualan.

Para pedagang kebanyakan berasal dari luar daerah yang sebelumnya biasa berjualan sayur dan buah secara grosir di sekitar Pasar Weleri eks terbakar.

Meski sempat ikut pindah berjualan di Pasar Relokasi Terminal Bahurekso, namun adanya aturan yang memperbolehkan pedagang berjualan pada pukul 17.00 Wib hingga 07.00 Wib dirasa para pedagang sayur dan buah tersebut sepi pembeli.

Salah seorang pedagang asal Wonosobo, Agus kepada wartawan, Rabu (2/2/2022) mengatakan dirinya memilih berjualan di Pasar Gelora Weleri karena mengaku jika berjualan di Pasar Relokasi Terminal Bahurekso diperbolehkan, hanya diatas jam 16.00 Wib. Menurutnya pada jam tersebut sudah jarang pembeli yang datang untuk berbelanja.

“Kami kalau jam dua belum boleh masuk untuk jualan di Pasar Terminal Bahurekso, bolehnya diatas jam empat sore. Padahal pembeli itu kalau diatas jam empat sore pelanggan kami sudah tidak ada,” ujar Agus.

Selain itu dirinya merasa tidak tidak nyaman berjualan di Pasar Relokasi karena merasa tidak punya kartu kuning yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal.

“Kami ini kan tidak punya kartu kuning, dan kalau siang itu yang punya kartu kuning kan masih jualan sampai sore. Jadi belum diperbolehkan berjualan di dalam. Kebanyakan keinginan pembeli kami itu kan harus jam dua,” imbuhnya.

Salah seorang pembeli, Edi Salim mengaku senang dengan adanya Pasar Sayur Gelora. Selain lebih dekat dengan tempat tinggalnya, harga sayur maupun buah tergolong murah karena grosir.

“Saya kan tinggalnya di Penyangkringan, jadi gak usah jauh-jauh ke Terminal Bahurekso karena lebih dekat kesini,” kata Edi.

Sementara itu Sekertaris Koordinator Pasar Gelora, Arif Setiawan mengatakan Pasar Gelora yang mulai beroperasi pada hari Senin, (31/1/2022) berawal adanya keluhan dari para pedagang sayur yang tidak bisa berjualan pada siang hari di Pasar Relokasi Terminal Bahurekso. Sehingga pihaknya memfasilitasi para pedagang sayur siang tersebut dengan mencarikan lokasi baru untuk berjualan.

“Pedagang ini tidak punya kartu kuning. Mereka merasa tidak nyaman dan merasa bukan haknya berjualan disitu. Mereka meminta kami untuk mencarikan lokasi baru. Terus kita hanya menunjukkan tempat disini. Ternyata mereka merasa cocok dan setuju,” kata Arif.

Menurut Arif hingga saat ini tercatat ada sekitar 23 pedagang sayur yang berjualan di Pasar Gelora Weleri. Arif mengaku pihaknya belum menarik biaya maupun retribusi dari para pedagang.

“Untuk saat ini belum ada retribusi. Kedepan nanti tinggal kesepakatan pedagang lagi, kita kembalikan ke pedagang, karena ini inisiatif pedagang kita hanya memfasilisati yang penting pedagang bisa berjualan dan tidak merugi,” pungkasnya.

(Doni Kurniawan)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button