
Keterangan foto: Heru Rahmawanto (22) peserta JKN-KIS
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dengan nomor kepesertaan 000153656xxxx, Heru Rahmawanto (22), warga Babatan Wiyung Surabaya, Senin 21 Februari 2022, memberikan kesaksian bahwa semua biaya operasi usus buntu istrinya atas nama Amanda Achwani Rahayu pemilik nomor peserta JKN 000078761xxxx, dibayar full oleh BPJS Kesehatan.
“Mulai periksa di Puskesmas Balas klumprik, lalu dirujuk ke RS Wiyung Sejahtera, operasi usus buntu serta kontrol pasca operasi semua biaya ditanggung BPJS kesehatan,” ucap Heru sapaan lekatnya di sela-sela aktifitasnya di Surabaya.
Adapun menurut Heru mulai bergabung menjadi peserta JKN sejak 2019, dalam satu Kartu Keluarga (KK) hanya bersama istri (dua orang-red), bekerja sebagai petugas keamanan, dirinya menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada 2 April 2020.
Heru menerangkan, kronologis kejadian sebelumnya, Amanda (22) nama panggilan akrabnya, periksa kesehatan pada Faskes tingkat pertama Puskesmas Balasklumprik Surabaya atas keluhan sakit perut. Dengan menunjukkan kartu JKN-KIS milik istrinya, petugas administrasi Puskesmas, cukup hanya meminta Kartu BPJS kesehatan untuk registrasi, kemudian pasien diperiksa dokter sampai menerima obat dari dokter dan pulang.
” Setelah saya memeriksakan istri saya di Puskesmas, oleh dokter kemudian dirujuk ke RS Wiyung Sejahtera pada waktu itu,” ucapnya.
Lebih jauh kata Heru, dokter RS Wiyung Sejahtera menyatakan atas dasar hasil pemeriksaan yang dilakukan, dari hasil USG, di dalam usus ada sesuatu yang mengganjal.
“Dokter pun selanjutnya mem-vonis istri saya mengidap penyakit usus buntu dan kami diwajibkan segera mengikuti prosedur operasi usus buntu. Di hari berikutnya, dilakukanlah operasi tersebut,” tuturnya.
Terhitung lima hari rawat inap, semua pelayanan baik dari rumah sakit, perawat dan dokter dirasa sangat memuaskan. ” Kami dilayani sepenuh hati, tanpa ada perbedaan,” ucap Heru.
“Seperti rasan-rasan yang selama ini katanya berobat menggunakan kartu KIS dianak tirikan, semua itu tidak terbukti.
Baik dokter umumnya, spesialis kandungan, perawat, bidan dan seluruh pekerja yang kami temui memberikan pelayanan sesuai standar. Tidak dibedakan meski kami berobat dengan status peserta BPJS kesehatan,” urainya.
Pengalaman di tahun 2020 inilah ucap Heru membuat kepercayaan diri lebih atas program Jaminan Kesehatan bagi masyarakat, yang secara nyata melindungi, memberikan perhatian penuh serta semua biaya dibayarkan penuh alias gratis.
Setelah kepulangan amanda dari operasi usus buntu tersebut, Heru berharap kepada semua lapisan masyarakat untuk sadar akan arti penting Jaminan kesehatan.
” Bukan berniat sakit, tapi lebih kepada sedia payung sebelum sakit. Jika sudah menjadi peserta BPJS kesehatan, minimal lebih percaya diri jika sakit akan selalu diperhatikan oleh program baik yang selalu setia menemani dimanapun kita berada,” ulasnya.
” Semoga pelayanan yang sudah bagus ini semakin ditingkatkan. Jangan lupa, yang belum daftar segera daftar menjadi peserta BPJS kesehatan dan bayar iuran nya,” tutupnya.
(☆/boody)