JATIMLAMONGAN

Direktur RSUD Dr. Soegiri Lamongan: Selamat Memperingati Hari Down Syndrom Sedunia 2022

Keterangan Gambar: RSUD Dr. Soegiri Lamongan menvucapkan Hari Down Syndrome Sedunia

LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Ketika anak-anak lahir ke dunia dengan kromosom ekstra atau Down Syndrome, hal yang perlu dikatakan adalah ‘Betapa indahnya hadiah yang kamu bawa ke dunia.

Selamat Memperingati Hari Down Syndrom 21 Maret 2022,” kata Direktur RSUD Dr. Soegiri dr. Moh Chaidir Annas, M.MKes., yang disampaikan oleh Kasubag Hukum, Organisasi dan Pemasaran RSUD dr. Soegiri; Tadi, Skep, Ners. Senin, (21/03).

Hari Down Syndrome Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret sejak tahun 2012.

Peringatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran kepada setiap masyarakat tentang down syndrome atau sindrom down.

Dilansir dari Pusat Data dan Informasi Kemenkes, mengungkapkan bahwa kasus down syndrome cenderung meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2013, anak dengan down syndrome mengalami kenaikan kasus hingga 0,13 persen dari tahun sebelumnya.

Selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya, yaitu tahun 2018 telah mencapai hingga 0,21 persen.

Diperkirakan angka tersebut akan terus naik hingga tahun 2022 dan seterusnya.

Semakin banyak jumlahnya, semakin kita harus sadar dan memahami apa saja yang bisa kita lakukan untuk menciptakan dunia yang ramah pada Anak Down Syndrome (ADS).

Maka dari itu, sangat penting untuk memperingati Hari Down Syndrome Sedunia.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk merayakan hari peringatan tersebut? Mengapa seluruh masyarakat dunia perlu memperingatinya?

Moms penasaran dengan sejarah dan kapan pertama kali Hari Down Syndrome dirayakan?

Selama berabad-abad, orang dengan down syndrome seringkali disinggung dalam lingkup seni, sastra, dan sains.

Namun, baru pada tahun 1886, John Langdon Down, seorang dokter asal Inggris, menjelaskan deskripsi yang akurat tentang down syndrome.

Hal inilah yang membuat kelainan kromosom ini dinamakan down syndrome yang mengambil nama belakang dari John Down.

Seiring berjalannya waktu, kemajuan ilmu sains membuat sejumlah peneliti menyelidiki lebih dalam tentang karakteristik orang dengan down syndrome hingga saat ini.

Pada akhir tahun 2011, Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bahwa setiap tanggal 21 Maret merupakan hari peringatan down syndrome di seluruh dunia.

Hari peringatan tersebut mulai efektif sejak bulan Maret tahun 2012.

Majelis Umum mengundang seluruh negara, setiap organisasi yang terkait, organisasi internasional, serta masyarakat sipil, guna memperingati Hari Down Syndrome Sedunia.

1. Filosofi Peringatan Hari Down Syndrome pada Tanggal 21 Maret

Penentuan tanggal perayaan Hari Down Syndrome Sedunia pada 21 Maret memiliki arti filosofi tersendiri.

Seperti yang kita ketahui, down syndrome juga dikenal dengan trisomi 21 yang merupakan kondisi genetik akibat kelebihan kromosom.

Normalnya, setiap orang hanya memiliki 2 kromosom 21 yang didapatkan dari masing-masing orang tua.

Namun, pada ADS terdapat 3 kromosom 21 akibat perkembangan kromosom yang abnormal.

Dari situlah asal mula terbentuknya tanggal untuk memperingati hari down syndrome yang diambil dari ciri penderitanya.

2. Apa Tema Tahun Ini?
Dilansir dari World Down Syndrome Day, tema yang akan diangkat pada peringatan down syndrome tahun ini adalah ‘What does inclusion mean?’.

Yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu ‘apa itu inklusi?’

Konvensi PBB tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) menjelaskan tujuan peringatan hari down syndrome dengan tema tersebut.

Penggunaan tema tersebut berutujuan agar pengidap down syndrome dapat berpartisipasi penuh secara efektif dalam setiap kegiatan dan inklusi dalam masyarakat.

Masih banyak pengidap down syndrome di seluruh dunia yang tidak mendapatkan keuntungan dan kesetaraan dengan orang lain.

Hal tersebut terjadi karena sejumlah masyarakat yang menolak untuk memahami atau tidak memahami apa itu inklusi.

Lalu sebenarnya apa itu inklusi?
Inklusi merupakan pendekatan untuk menciptakan tempat di mana semua orang dapat ikut serta tanpa peduli kondisi fisik, status, kepribadian, dan lainnya.

Hal tersebut merupakan suatu kegiatan yang positif bagi pengidap down syndrome, serta orang-orang yang peduli pada mereka.

Untuk merayakan hari down syndrome pada tanggal 21 Maret, setiap orang di dunia dapat melakukan kampanye Lots of Socks.

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan sindrom Down di kalangan masyarakat.

Gagasan di balik kampanye ‘Lots of Socks’ adalah bahwa semua perbedaan dari tiap individu bisa dapat diterima karena setiap orang memiliki keunikannya masing-masing.

Untuk mengikuti kampanye ini, hanya perlu memakai kaus kaki dengan ukuran atau motif dan warna yang berbeda satu sama lain.

Down syndrome atau sindrom down adalah sebuah kelainan genetik yang menyebabkan masalah fisik dan perkembangan ringan hingga serius pada manusia.

Lebih jelasnya, down syndrome merupakan kelainan yang terjadi pada kromosom manusia.

Berbeda dengan anak pada umumnya, anak down syndrome dilahirkan dengan kromosom ekstra.

“Down syndrome bisa dideteksi dan sudah kelihatan pada usia kehamilan 10-13. Pada usia tersebut janin sangat mudah di-screening.

Penulis     : Bang IPUL

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button