Kantor Dinas Pertanian Jombang
■ Progam ” Gempita” Meningkatkan Produksi Budidaya Tanaman Sehat
JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Jika kita cermati, bahwa pada pembangunan infrastruktur merupakan aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi ,karena dengan adanya infrastruktur yang baik, berakibat baik pula terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga terciptanya lapangan kerja baru ,serta menurunkan tingkat kemiskinan dan pendapatan perkapita semakin meningkat.
Seperti kita ketahui, meskipun membawa dampak positif , pembangunan infrastruktur jalan juga membawa dampak negatif, diantaranya (Kementrian Pekerjaan Umum RI. 2010):
1. Berkurangnya lahan produktif pertanian.
2. Adanya pengurangan luasan lahan terbuka hijau.
3. Rusaknya lingkungan hidup di sekitar pembangunan infrastruktur jalan.
Pertanyaannya, bagaimana melihat dampak pembangunan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi inklusif di Kabupaten Jombang . Dengan melihat indikator ekonomi dan infrastruktur ekonomi yang ada di Kabupaten Jombang apakah sudah memberikan dampak inklusif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menurut salah satu Tokoh Masyarakat Jombang Muhajir mantan aktifis ” Rakyat Kuasa ” (R) Jawa- timur mengatakan, perlu diketahui, pembangunan infrastruktur jalan desa di area pertanian juga memiliki dampak yang positif terhadap peluang penduduk untuk bekerja serta menurunkan ketimpangan pendapatan di kabupaten Jombang.
” Jadi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jombang sudah inklusif karena pertumbuhan ekonomi tidak mengurangi ketimpangan dan pengangguran. Pembangunan pertanian inklusif merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya pemerintah, tetapi juga perlu kolaborasi berbagai pihak. Pembangunan inklusif akhir-akhir ini menjadi isu hangat setelah melihat realitas bahwa pembangunan nasional yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi (growt) yang cukup tinggi ternyata tidak sepenuhnya dinikmati oleh kelompok misikin” ujarnya kepada Bidik Nasional (BN).
Mochamad Rony , Kepala Dinas Pertanian Jombang
Selain itu, bahwa pembangunan inklusif di bidang pertanian sangat bergantung pada afirmasi. Mulai dari kebijakan pemerintahan yang afirmatif, keterlibatan swasta yang afirmatif,termasuk juga dalam keterlibatan perbankan. Maka yang paling penting adalah meningkatkan kekuatan petani. Jadi petani sendiri harus mempunyai kekuatan dan basis kekuatan petani itu bukan pada pribadi-pribadi ,tapi harus ada landasannya.
Landasan tersebut adalah penguatan lahan, Sebab berbagai permasalahan di bidang pertanian yang kerap terjadi sejak lama tidak pernah selesai, itu salah satu contohnya.
Permasalahan tersebut seperti lahan usaha yang kecil, modal terbatas, penggunaan teknologi sederhana, sangat di pengaruhi musim, wilayah pasar masih lokal dan sebagainya, tidak pernah bisa di selesaikan.
Selain terkait dengan infrastruktur pembangunan di desa, disisi lain terkait kejar target produksi musim tanam padi/ gabah mengalami peningkatan./ secara baik.
Seperti kita ketahui, ketika pada musim tanam padi di tahun 2021-2022 di Kabupaten Jombang, para petani waktu itu melakukan penanaman padi. Sedangkan untuk mengejar target ,produksi padi) gabah pada musim tanam waktu itu, Dinas Pertanian Jombang membuat Progam “Gempita” atau Gerakan Masyarakat meningkatkan produksi dengan budidaya tanaman sehat. Dengan total luas tanam padi sebesar 75 ribu hingga 78 ribu hektar pada musim tanam .Dinas Pertanian Jombang menargetkan produksi rata-rata 8 ton gabah kering sawah per hektar.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Jombang “Jadi penekanan pada budidaya tanaman sehat, bagaimana kemudian seluruh aspek,mulai dari aspek sarananya seperti pupuk, benih,dan sarana pendukung lainnya,seperti saluran irigasi,pestisida,kita siapkan secara baik ” ujar M.Rony (06/01) ketika itu.
Laporan: Tok
Editor: Budi Santoso