
Korniati peserta JKN-KIS
GRESIK, BIDIKNASIONAL.com – Saat ini, peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk berobat di fasilitas Kesehatan. Kebijakan tersebut diberikan oleh BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara JKN-KIS agar pelayanan Kesehatan dapat diakses dengan cepat dan mudah.
Seperti halnya yang telah dirasakan oleh salah satu peserta JKN-KIS yang berdomisili di Modo, Kabupaten Lamongan, Korniati.
“Saat saya melakukan pendaftaran awal di kantor, petugasnya mengatakan pada saya bahwa saat ini tidak diberikan kartu melainkan bisa menggunakan KIS digital di Mobile JKN atau KTP. Kebetulan seminggu yang lalu saya mau periksa ke klinik, awalnya saya ragu karena saya tidak pegang kartu JKN. Takut tidak dilayani. Tapi ternyata memang benar, bisa menggunakan KTP,” kata Nia, sapaan akrabnya.
Perempuan peserta BPJS Kesehatan segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri ini menceritakan bahwa saat melakukan registrasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dirinya diminta menunjukkan KTP. Kemudian, petugas FKTP menginput nomor KTP/Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Petugas FKTP nya saat itu menjelaskan, setelah memasukkan NIK akan muncul informasi apakah saya peserta JKN aktif atau tidak. Setelah dipastikan aktif, peserta JKN bisa mendapatkan pelayanan Kesehatan sesuai ketentuan,” tutur Nia.
Menurutnya, adanya kebijakan tersebut sangat memberikan kemudahan baginya dan juga untuk peserta lainnya. Tidak perlu khawatir untuk berobat jika kemungkinan kartunya lupa dibawa, hilang, atau rusak.
“Kalo KTP kan pasti dibawa kemana-mana karena apapun biasanya memang menggunakan NIK. Saya sangat mengapresiasi BPJS Kesehatan untuk hal ini, berobat jadi sangat mudah,” ucapnya.
Wanita yang saat sekarang mengandung anak keduanya tersebut juga mengapresiasi program JKN-KIS yang telah banyak membantu masyarakat. Termasuk dirinya, yang merasakan perbedaan saat sebelum menjadi peserta JKN-KIS.
“Sebelum saya menjadi peserta JKN-KIS, saya terdaftar sebagai peserta asuransi kesehatan lain. Saat saya melahirkan anak pertama, saya terpaksa harus mengeluarkan biaya karena di asuransi saya saat itu ada pembatasan biaya. Semoga di kelahiran anak kedua saya nanti seperti yang teman-teman saya ceritakan, semua biayanya seluruhnya akan ditanggung BPJS Kesehatan,” kata Nia.
Lebih lanjut, Nia berharap akan ada kemudahan-kemudahan layanan lainnya yang dihadirkan BPJS Kesehatan, sehingga pelayanan Kesehatan lebih mudah dan semakin baik.
Laporan: rn/qa/boody
Editor: Budi Santoso