
Hadirkan semua stakeholder, pemerintahan desa menyampaikan proses tahapan pembangunan desa di kantor desa Katemas Kembangbau Lamongan. Rabu (8/6/2022).
■ Dihadiri Camat dan Ketua Papdesi Kec Kembangbahu
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Penyampaian proses tahapan kegiatan pembangunan yang ada di Desa Katemas secara obyektif yang dihadiri oleh stakeholder Desa Katemas, Kecamatan Kembangbau, Kabupaten, Lamongan, Rabu (08/06).
Acara yang digelar di balai desa setempat dihadiri Camat Kembangbahu Sutikno beserta staf, jajaran perangkat desa,ketua BPD dan anggota, LKD desa Katemas, tokoh masyarakat, tokoh agama, pendamping desa serta Ketua Persatuan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Kecamatan Kembangbahu Sri Rahayu S.
Matrais Al-Ayubi Kepala Desa Katemas dalam acara itu menyampaikan, Untuk dana desa (DD) tahun 2022 ini memang banyak terserap untuk kegiatan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid 19.
“Memang ada kegiatan pembangunan fisik, itupun sudah lama sekali sebelum pandemi covid-19, karena pada masa pandemi tidak ada pembangunan fisik karena dalam aturannya tidak diperbolehkan,” ujarnya.
Selanjutnya, lanjut Kades, dalam rapat ia minta dianggarkan fisik tahun 2022 sangat prioritas karena kondisi darurat longsornya tanggul lalu diputuskanlah pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dusun Kalitemu senilai Rp 70 juta.
Kedua, pembuatan Towren tandon air di dusun Ragas Lor senilai Rp 40 juta yang baru bisa realisasi tahun 2022 ini dan saat ini masih dalam proses pekerjaan dan belum selesai.
Karena pekerjaan sesuai konstruksinya harus dikerjakan satu tahap, satu tahap, tidak serta merta satu bulan harus selesai karena menunggu proses kering terlebih dahulu.
Selain itu dalam pekerjaan Towren, Kata Kades H Matrais, diatas dirabat beton untuk tandon air bervolume 5000 liter. Untuk pekerjaan selanjutnya adalah rabat beton tempat tandon, perlistrikan dan juga pompanya kemudian ke masing-masing Sambungan Rumah (SR) warga.
“Perlu kami sampaikan, bahwa anggaran pembangunan selain dari Dana Desa, Alokasi Dana Desa, BKKPD, dan juga anggaran dari Jasmas aspirator anggota Dewan baik provinsi maupun Kabupaten,” jelas Kades.
“Desa kami juga pernah menerima Jasmas aspirator PKB yang dialokasikan di dusun Ragas Kidul dan dari aspirator Dewan yang lainnya, kami Kapala Desa soal pekerjaan Jasmas tidak punya kewenangan sama sekali,” tambah Kades yang dikenal ramah ini.
Jadi sementara ini yang bisa kami sampaikan laporan obyektif kegiatan pembangunan dengan menghadirkan stakeholder Desa Katemas agar diteruskan untuk disampaikan dan bisa dipahami kepada halayak masyarakat Desa Katemas secara keseluruhan.
Hal senada juga ditambahkan oleh Muslimin Ketua BPD Katemas, “Anggaran pembangunan tahun 2022 masih berjalan, makanya saya katakan LPJ nya belum ada.
Kalau memang program pembangunan desa sudah dicanangkan. Ya harus dijalankan dengan baik sesuai aturan yang ada,” jelas muslimin.
Berkenaan dengan adanya wabah covid-19, lanjut Muslimin, anggaran kan sangat minim sekali karena ada refokusing anggaran, karena difokuskan untuk penanganan pandemi covid-19.
Meski demikian, menurut Muslimin, kalau memang memakai papan nama yang harus dikasih papan nama. Hal ini agar tidak menjadikan persoalan yang nantinya dikonsumsi oleh publik yang disampaikan melalui media.
“Kita semua mengetahui, bahwa media adalah check and balance (cek dan keseimbangan) sebagai control sosial. Tapi sebagai pelaksana anggaran harus dijalankan dengan benar itu harapan kami,” tutur Muslimin.
Lebih lanjut, kata Muslimin, BPD sebagai mitra kerja pemerintah desa akan senantiasa mengawal mulai dari dasarnya Musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan) Desa dilaksanakan dengan tahapan, dari tahap persiapan / pra-musrenbangdes, tahap pelaksanaan dan tahap pasca pelaksanaan sampai pada akhir LPJ.
“Ini semata mata agar penggunaan anggaran bisa dijalankan dengan baik agar tepat sasaran. Kita jalin soliditas disemua lini pemerintahan desa. Supaya tidak ada polemik maupun cela yag bisa masuk termasuk apa yang disampaikan oleh Ketua Asosiasi Kepala Desa tadi.”
Ini semua agar tidak ada yang gagal paham (miskomunikasi). Komunikasi harus kita bangun, media juga perlu untuk mempublikasikan kegiatan pembangunan kepada masyarakat itu juga harapan kami.
“Jadi untuk kedepannya hubungan dengan media itu juga baik berkenaan dengan transparansi publik,” pintanya.
Berkaitan dengan penyampaian proses tahapan kegiatan pembangunan desa, tambah Muslimin, perlu adanya media untuk menggambarkan kepada masyarakat demi menjunjung martabat citra baik desa dimata publik soal pembangunan desa.
Misalkan masyarakat yang asalnya tidak tahu, dengan adanya pemberitaan media akhirnya menjadi tahu dengan hasil pembangunan yang ada di desa Katemas Kecamatan Kembangbau ini.
Jika terjadi kesalahpahaman dalam proses menjalankan roda pembangunan desa seyogyanya kita ambil hikmah yang terkandung dibaliknya.
“Mungkin teguran untuk kita semua kedepannya agar lebih wawasdiri serta introspeksi dalam menjalankan pembangunan biar tepat sasaran, tepat anggaran, tepat waktu juga tepat pemanfaatan sesuai apa yang diharapkan oleh masyarakat desa Katemas seutuhnya.”
Perlu diketahui bersama, ujar Muslimin, berkenaan dengan adanya wabah covid-19 anggaran kan sangat minim sekali/refokusing anggaran, karena difokuskan untuk penanganan pandemi covid-19.
Pada kesempatan yang sama Camat Kecamatan Kembangbau Sutikno menegaskan, dengan proses tahapan kegiatan pembangunan desa Katemas, dari kita sebelumnya sudah membentuk tim teknis dari pihak Kecamatan, pendamping desa.
Kemarin sudah kami evaluasi kembali ke lapangan semua kegiatan pembangunan sudah dilaksanakan, administrasinya sudah lengkap, SPJnya juga sudah lengkap sehingga tidak perlu untuk dipermasalahkan lagi, ini kita bicara kegiatan pekerjaan tahun 2021.
Pembangunan tahun 2021 dititik beratkan pada ketahanan pangan, seperti halnya Jalan Usaha Tani (JUT), ada Tembok Penahan Tanah (TPT), rabat beton akses jalan pertanian.
Untuk masing-masing item pekerjaan pembangunan tahun 2022, seperti halnya pembuatan Towren tandon air di dusun Gagas Lor senilai Rp 40 juta yang baru bisa realisasi tahun 2022 ini dan saat ini masih dalam proses pekerjaan dan belum selesai.
Dan kegiatan yang lainnya, sampai saat ini masih dalam proses pekerjaannya dan ini masih dalam tahun anggaran berjalan.
Jadi kami berharap kedepannya bisa membangun komunikasi untuk bersinergitas, soliditas pada semua stakeholder terkait, antara birokrasi pemerintah, masyarakat.
Serta para pihak control sosial agar pembangunan ini bisa benar-benar bisa dirasakan pemanfaatannya oleh masyarakat secara keseluruhan tanpa terkecuali.
Penulis : Bang IPUL
Editorial : Budi Santoso