JATIMPASURUAN

Kencing Batu Sembuh Berkat BPJS Kesehatan

Dedy Prastyawan (39) peserta JKN-KIS

PASURUAN, BIDIKNASIONAL.com – Menceritakan riwayat sakit Kencing Batu sejak masih di bangku kuliah sekitar tahun 2010-an, pria ini mengaku lancar dan berkali kali berobat mulai dari rawat jalan sampai rawat inap hingga sembuh total berkat menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Adalah Dedy Prastyawan (39) menjelaskan, awalnya melakukan pengobatan tanpa melalui faskes atau dengan cara mengobati sendiri penyakitnya melalui pengobatan non medis.

” Semula pakai anti nyeri tapi tetap terapi. Seperti batu terasa keluar dengan sendirinya itu tanpa rawat inap. Setelah sekian lama baru kemarin sekitar tahun 2017-an kambuh lagi dan saya tahu kalau itu memang cirinya kencing batu saya kambuh,” ucapnya.

Kemudian dia memaparkan, berobat melalui fasilitas kesehatan, berlanjut untuk pengobatan karena masih merasakan sakit, kemudian akhirnya dirujuk.

” Semua proses lancar dengan menggunakan kartu BPJS Kesehatan. Sampai kira-kira 4 sampai 5 harian baru tambah semakin parah akhirnya masuk ke UGD. Setelah di UGD saya ceritakan kronologisnya, kemudian saya di USG. Nah, barulah dari hasil USG itu ketemu kalau itu ada batunya itu dan saya waktu itu langsung disarankan untuk rawat inap,” sebut Dedy Prastyawan.

Setelah vonis dokter menyimpulkan Kencing batu lagi, Dedy sapaan akrabnya yakin mempercayakan pengobatan dengan kartu BPJS Kesehatan sampai sembuh.

” Pasca rawat inap sekitar satu mingguan, batunya keluar sendiri lewat saluran pipis. Betul enggak hancur sih karena waktu itu enggak hancur dan sampai sekarang saya simpan,” ungkapnya.

Tidak berhenti disitu kata Dedy, sekira tahun 2020 penyakit Kencing Batu pria ini kambuh lagi namun tidak sampai rawat inap.

“Gejalanya sama. Nyeri di pinggang bawah sampai tembus ke perut depan usus seperti buntu. Betul, cuma ini lebih jalan ke paha jadi sampai nyerinya sampai kepala. Padahal normal kalau pipis, enggak pernah ada masalah karena memang kalau konsumsi air saya senang. Jadi begitu nyerinya keluar Saya tahu kalau ini dengan riwayat penyakit saya,” jelasnya.

Pria ini menerangkan, selama berobat menggunakan kartu JKN tidak pernah ada kendala.

” Bahkan saya heran ketika menyaksikan sendiri, pasien dengan penyakit yang sama waktu itu dan berstatus pasien umum, masih harus melalui persetujuan dari keluarga yang tanda tangan atau yang gimana, mungkin berkaitan dengan biaya waktu itu kebetulan. Beda dengan saya, mau USG ya USG, mau penanganan ya penanganan,” kata Dedy.

Dedy menerangkan, selama di Rumah sakit dirinya dilayani dengan baik tanpa ada perbedaan dan semuanya lancar. ” Kalau saran dari dokternya selama enggak nyeri, obatnya enggak usah dikonsumsi. Memang harus digejojog (minim:red) air yang banyak,” ujarnya.

” Asal semuanya mengikuti prosedur, alhamdulillah terlayani. Memang harus ada obat yang harus saya beli karena obatnya waktu kosong di apotek. Tidak ada maslah biat saya dan keluarga,” ujarnya.

Dedy berharap, program BPJS Kesehatan terus disosialisasikan. Sistem pelayanannya lebih ditingkatkan lagi, terutama di faskes maupun ditempat pelayanan kesehatan yang menerima pasien BPJS Kesehatan.

Laporan: boody

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button