ASAHAN, BIDIKNASIONAL.com – Nelly Vebriana Br.Saragi, adalah Istri Sahat Sitorus, Karyawan PTP Nusantara 4 Sei Kopas, Desa Sei Kopas, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Sekitar beberapa waktu lalu Nelly Vebriana br.Saragi, jatuh sakit dan oleh keluarga dibawa ke Rumah Sakit Balimbingan pada tgl 16 Juli 22.
Disampaikan oleh sumber BIDIK NASIONAL, salah satu keluarga Nelly menjelaskan, yang bersangkutan menderita penyakit Kanker Payu Dara. Beberapa hari dirawat di RS tersebut, penyakit Nelly tidak kunjung membaik, akhirnya Nelly dirujuk ke RS BK Medan.
Beberapa hari dirawat di RS ini juga tidak kunjung sembuh maka kemudian, dibawa ke RSAM Medan, di RS ini juga tidak kunjung sembuh akhirnya di kembalikan ke RS di Asahan.
Masih Sumber mengatakan, Beberapa hari dirawat di RS ini dibawa lagi ke RS AM, lalu dipulangkan ke rumah di Sei Kopas. Karena penyakit ibu Nelly ini tidak kunjung sembuh akhirnya keluarga membawanya lagi ke RS BK, toh juga tidak berhasil sembuh lalu kembali dibawa ke RS AM Medan.
Di RS AM berubah lah penyakit Nelly ini menjadi penyakit Covid, yang akhirnya Nelly meninggal dunia pada hari Kamis 1 September 2022. Sekitar Pukul 08.00 Wib (pagi) tanggal 2 September 2022 sampai di Dusun XI Desa Sei Kopas tempat tinggal Sahat Sitorus.
” Keluarga berencana mengebumikan jasad Nelly di kuburan umum yang kurang lebih 50 meter dari Rumah warga,” terang sumber.
“Namun sekitar 50 orang warga setempat tidak mengijinkan karena di khawatirkan penyakit Covid 19 nya akan menular kepada masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Menurutnya, Untung ada wakaf khusus karyawan di sediakan PTP.Nusantara 4 Sei Kopas meskipun lumayan jauh dari pemukiman, Sekitar 1/2 jam.
Setelah adanya penolakan ini Muliadong Sitorus,SH.Selaku Camat BP.Mandoge datang, dan bertanya, kenapa?dan ada apa? lalu warga memberitahu kepada Camat soal penolakan warga.
Muliadong Sitorus dan Donal Nadapdap selaku Kepala Desa Sei Kopas, menghubungi Pimpinan PTP.Nusantara 4 Sei Kopas, akhirnya mayat di bawa ke wakaf Kebun PTP.N 4 Sei Kopas untuk di kebumikan disana.
Masyarakat menyatakan keheranannya biasanya dilihat dan kita ditonton di Televisi bahwa kalau ada korban meninggal akibat Covid 19 petugas RS yang melaksanakan penguburan serta lengkap peralatan.
Namun kali ini hanya supir bersama satu orang anak Nelly dan mayat Nelly yang diantar pakai Ambulance milik RS AM. Untuk melakukan penngebumian, diserahkan kepada keluarga dengan menggunakan alat apa adanya.
Dijelaskan F.hulu, Wartawan Pindo Merdeka yang mencoba bertanya kepada Muliadong Sitorus, Camat BP.Mandoge,” Pak biasanya kalau ada yang meninggal dunia akibat Covid 19 seperti ini,yang melaksanakan penguburan adalah dari pihak RS,” tanya Wartawan.
Camat menjawab ya biasanya begitu, sekarang sudah tidak ada anggaran untuk itu. Kalau terjadi penularan kepada warga siapa yang bertanggung jawab? tanya wartawan, namun tidak dijawab Camat.
Pengebumian Nelly Vebriana br.Saragi ini dilayani Pengurus Gereja GMI Betlehem Sei Kopas. Dan acara pengebumian turut disaksikan Camat BP. Mandoge, Kepala Desa bersama Sekdes Sei Kopas, dan 3 orang anggota Koramil BP Mandoge, 3 orang dari Polsek BP.Mandoge, dan beberapa orang dari Puskesmas BP Mandoge,Japintar Saragi Krani Manager mewakili Manager dan Jailani Ketua SP.Bun Basis Sei Kopas,serta pihak keluarga Sitorus dan Saragi.
Laporan: S.Hulu/Tomin
Editor: Budi Santoso