26 PT di Surabaya melakukan penandatanganan kerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Surabaya, (Foto dok.SDM Humas BPJS Kacab Surabaya)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – BPJS Kesehatan Cabang Surabaya menindaklanjuti Inpres nomor 1 Tahun 2022 dan SE Mendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 yang mewajibkan baik tenaga pendidik dan non pendidik menjadi Peserta JKN. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surabaya Betsy M.O. Roeroe menyampaikan apresiasi bagi Perguruan Tinggi di Surabaya baik swasta maupun negeri yang berkenan berkontribusi terhadap Program JKN.
“Ini adalah sebuah pembuktian dimana Perguruan Tinggi (PT) berkontribusi memastikan bagi mahasiswa maupun akademisi yang ada di perguruan tinggi negeri maupun swasta menjadi peserta JKN. Dan ini berarti, PT telah bergotong-royong untuk Indonesia yang lebih sehat,” ujar Betsy di Surabaya, Senin (26/09).
Betsy memaparkan hingga saat ini ada 26 PT di Surabaya yang melakukan penandatanganan kerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Surabaya, terdiri 22 PT Swasta dan 4 PT Negeri yaitu Unair ITS, UPN, Unesa. Ia menyebutkan tujuan kerjasama ini juga merupakan pelaksanaan Tri Dharma kampus dan perluasan kepesertaan JKN.
“Pada saat registrasi itu sudah dicantumkan persyaratannya wajib memiliki KIS. Nah kartunya itu tinggal diunggah pada tautan masing-masing kampus yang telah kami sediakan. Bagi yang tidak punya, mereka diminta untuk daftar atau kalau termasuk warga yang tidak mampu, mereka minta ke dinas sosial untuk didaftarkan sebagai Penerima Bantuan Iuran,” terangnya.
Salah satu tugas utama BPJS Kesehatan, lanjut Betsy, adalah untuk memastikan setiap warga negara itu menjadi peserta, karena hak untuk mendapatkan jaminan itu adalah hak setiap warga negara dan itu diatur dalam perundangan. Ia juga berharap, mahasiswa dan sivitas akademika yang ada di kampus, sudah mengantongi kepesertaan JKN.
“Jadi untuk mahasiswa dari luar daerah, orang tuanya juga tidak perlu khawatir ketika mereka kuliah di Surabaya. Artinya, mereka tidak perlu memikirkan biaya karena sudah ada jaminan dari kampusnya, juga ketika ada kejadian yang tidak diharapkan bisa langsung dijamin BPJS Kesehatan. Sehat itu murah ketika masih ada pada diri kita, tapi jadi begitu mahal ketika dia pergi jauh dari kita,” ungkap Betsy.
Sementara itu, ditemui terpisah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Surabaya (Ubaya) Dr. Apt. Christina Avanti, M.Si mengatakan Ubaya sendiri telah melakukan kerjasama dengan BPJS Kesehatan sejak tahun 2018.
“Angkatan 2018 itu adalah angkatan pertama yang mendapatkan BPJS Kesehatan secara parsial, karena rupanya banyak yang sudah jadi peserta. Saya hanya meneruskan saja sejak tahun 2019. Kebetulan ada di bawah pengelolaan rektor 3 bidang kemahasiswaan juga,” tutur Christina.
Menurut Christina Ubaya sendiri sangat mendukung Program JKN ini. Bagi mahasiswa yang belum terdaftar program JKN, pihak kampus secara aktif mendaftarkan secara kolektif. Ubaya yang telah 5 tahun berturut-turut sampai 2022 ini, sudah secara keseluruhan mempersiapkan mulai dari penerimaan mahasiswa baru, dan Klinik Pratama fasilitas kesehatan untuk semua masyarakat di internal kampus.
“Semua sivitas akademika yang ada di Ubaya mulai dari pegawai sampai mahasiswa tingkat akhir, mereka sudah jadi Peserta JKN karena memang sudah disaring. Ada yang kita daftarkan dan bayarkan bagi yang belum punya, ya kalau yang sudah punya kita tawarkan mau dipindah segmen atau tidak.” ungkap Christina.
Laporan: rn/ws/boody
Editor: Budi Santoso