Sugiyem (54) warga Perak Timur kota Surabaya Peserta JKN (Foto: SDM Komlik)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Komplikasi adalah keadaan di mana seseorang menderita penyakit/kondisi lain yang diakibatkan oleh penyakit yang sedang dideritanya. Saat seseorang mengetahui bahwa ia mengalami komplikasi berbagai penyakit dalam tubuhnya, hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran yang besar sehingga turut menjadi beban dalam hidupnya. Sugiyem (54) pun sempat ikut menghawatirkan besaran biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan suaminya, Amianto (55).
“Terhitung sudah satu bulan penuh, suami saya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohamad Soewandhie Surabaya. Suami saya divonis dokter mengidap komplikasi penyakit diabetes melitus, jantung, paru-paru, TBC dan gangguan penyakit lambung,” tutur Sugiyem.
Sugiyem dan keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran dari pemkot Surabaya. Ia menjelaskan saat ini suaminya akhirnya dirawat di ruang ICU setelah sebelumnya sempat keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan serius tujuh bulan lamanya.
“Awalnya, suami saya mengidap penyakit TBC dan sempat rawat inap satu minggu, lalu pernah sepuluh hari, dua minggu bahkan pernah satu bulan. Jadi keluar masuk rumah sakit ini bukan hal yang baru,” ujar Sugiyem.
Warga Dapukan, Perak Timur Surabaya ini mengungkapkan bahwa kekhawatirannya mengenai biaya berobat suaminya saat ini telah menghilang. Sugiyem mengaku sejak awal memeriksakan diri di puskesmas dekat rumahnya, rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit, bahkan saat ini satu bulan dirawat di ruang ICU, ia dan keluarga tidak mengeluarkan biaya sama sekali.
“Kalau bicara soal biaya, jika ditotal semua dari tujuh bulan yang lalu, tentu kami tidak sanggup membayar dan tidak tahu bagaimana nasib suami saya. Untungnya kami sudah menjadi peserta JKN, sehingga semua biaya pengobatan suami ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ungkap Sugiyem.
Sugiyem pun berharap, agar program JKN tetap dapat berjalan dengan baik dan terus ada untuk meringankan beban masyarakat kecil, seperti yang dialaminya. Kartu Indonesia Sehat (KIS) inilah yang selalu menjadi andalan keluarganya.
“Saya bersyukur karena sudah dimudahkan selama ini. Terima kasih saya haturkan kepada pemerintah Kota Surabaya dan BPJS Kesehatan, terima kasih karena telah peduli dengan rakyat kecil seperti kami,” pungkas Sugiyem.
Laporan: rn/ws/boody
Editor: Budi Santoso