Wanita paruh baya bernama Sutrami warga desa Sendangagung Kecamatan Paciran yang menerima kunci Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah, Senin (24/10/2022) ,malam /Foto: Bang IPUL / Tian
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com –
Tagis bahagia wanita paruh baya pemanjat pohon sawo bernama Sutrami (55) warga desa Sendangagung Kecamatan Paciran yang menerima kunci Rumah Syukur Layak Huni Shiddiqiyyah (RSLHS). Senin (24/10) malam.
“ Puji syukur Alhamdulillah saya sangat senang sekali, sampai-sampai tidak bisa berkata apa-apa karena sangat senangnya. Sungguh tidak menyangka bakal dibuatkan rumah yang sebagus dan selayak ini.
Penerima bantuan rumah syukur layak huni Shiddiqiyyah ibu Sutrami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemuda Shiddiqiyyah yang sudah memperbaiki rumahnya,” ujar Sutrami.
Wanita paruh baya diketahui bukan warga Shiddiqiyyah ini yang sehari-harinya bekerja serabutan terutama sering dimintai tolong warga saat memanen buah sawo dengan memancat pohon yang tinggi itu, terlihat tangis bahagia menyelimuti raut muka dengan menutup wajahnya, karena merasa sangat terharu sekali.
Meski demikian, Ia tak lupa mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Shiddiqiyyah terutama para pemuda siddiqiyyah yang sudah memberi amanat untuk selalu peduli terhadap sesama.
Dengan dibangunkanya rumah yang sangat layak ini, semoga kami kedepannya bisa lebih bisa meningkatkan ketaqwaan kami utamanya ibadah kepada Allah.S.W.T., serta apa yang sudah diberikan kepada saya ini mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT., Amin,” ujarnya.
Panut Supodo Kepala Desa Sendangagung Paciran dalam hal ini mengatakan, berkaitan dengan acara ini, ” Saya bersyukur dan berterima kasih sekali.
Yang mana salah satu warga kami mendapatkan keanugerahan saat ini, yang dulu bertempat tinggal di rumah yang tidak layak huni, dan sekarang ada rumah syukur layak huni program dari OPSHID ini.
” Puji syukur Alhamdulillah dan terima kasih atas bantuan dari OPSHID karena telah melaksanakan kegiatan ini, karena ini menjadi bagian tanggung jawab saya yang belum terpenuhi dan ini dibantu oleh OPSHID untuk menyelesaikan satu dari warga saya.
Dari asalnya rumah tidak layak huni yang ditempati dan sekarang menjadi rumah yang sangat layak untuk dihuni,” ujar Panut Supodo.
Mudahan-mudahan OPSHID senantiasa istiqomah (kontinue) kedepan bisa mrlaksanakan hal-hal semacam ini syukur bisa berkembang lagi sehingga punya nilai manfaat yang lebih besar lagi lebih besar dan lebih luas kepada masyarakat.
Bu Sutrami dari penilaian kepala desa, dia adalah Ibu yang tangguh dan sehari-harinya selalu diajak warga memanen buah sawo dengan cara memanjat pohon sawo yang begitu tingginya, kita ketahui kalau memanen buah sawo tidak bisa di petik dengan tangan langsung.
Namun harus memakai galah kayu dan itu naiknya sampai tinggi mungkin kalau saya sendiri sebagai laki-laki tak akan berani naik setinggi dan resikonya. ” Tapi Ibu Sutrami mampu dan sanggup melakukan pekerjaan seperti itu, dia hidup cuma berdua sama putranya.
Pada kesempatan yang sama Taufiqurrohman Ketua Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID) mejelaskan, acara ini adalah tasyakuran rumah syukur.
Hal ini dalam rangka mensyukuri hari sumpah pemuda. Kegiatan dari kami pada bulan oktober tahun ini membangun rumah layak huni di 14 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se- Indonesia.
Diantaranya, di Lamongan, Ngawi, Madiun, Madura, Bali, Palembang, kemudian Salatiga, Semarang, Jakarta dan seterusnya, dan tahun ini dengan jumlah total 14 unit rumah layak huni yang dibangun.
” Untuk kabupaten Lamongan ini 1 unit rumah yang dibangun berada di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran ini dan bukan merupakan warga Shiddiqiyyah, melainkan masyarakat umum yang terpilih.
Untuk sumber dana dalam pembangunan rumah layak huni berasal dari swadaya dalam artian kita gotong-royong sesama pemuda Shiddiqiyyah juga warga Shiddiqiyyah, jadi tidak ada dana dari orang luar, dana dari partai atau dana dari negara tidak ada.
Kita murni berangkat dari sebuah kesadaran karena ini yang kita punya hanya kesadaran, jadi kita kaya akan kesadaran walaupun kita tidak banyak materi namun kita punya tenaga.
” Kalau memang kita tidak punya tenaga kita masih punya do’a. Itulah yang membuat kami bisa semangat untuk mewujudkan rumah layak huni seperti ini,” tutur Taufiq yang didampingi ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lamongan M. Nurhidayatulloh.
Selain itu, menurut Taufiq, Rumah layak huni yang diberikan, ini pesan dari Ketua DPP (OPCHID), harapan dari kami buat bu Sutrami dengan di bangunkannya rumah layak huni ini semoga ikhlas dalam menerima.
Kemudian bisa menambah semangat bu Sutrami dalam menjalankan ibadah. Serta disampaikan juga oleh Ketua DPP OPSHID, harapan kami kepada relawan jangan hanya bersedih anda bergeliat dengan adonan luluh kotor (adonan bahan matrial bangunan).
Tetapi, ambil hikmahnya, hikmah dari pada apa yang telah kita lakukan ini bermanfaat khususnya untuk bu Sutrami dalam hal beribadah dan juga dalam membesarkan anaknya sendiri/orang tua tunggal (single parent), jadi itu.
Lanjutnya, dan kenapa kita bisa membangun rumah layak huni, ini karena tidak lepas dari dukungan serta semangat dari ketua umum kami mas Bechi Azal Tsani pada saat ini.
” Hendaklah kamu jadi jenderal Sudirman jangan jadi Sukarno, jadi kita tetap semangat bergerilya menggelora untuk mewujudkan harapan-harapan dari sang guru kita Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah: Kyai Muhammad Muchtar Mu’thi.
Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso