JATIMSURABAYA

Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Tokoh Inisiator Komite Komunikasi Digital Pertama di Indonesia dari ISKI

SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dianugerahi Penghargaan oleh Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) sebagai tokoh Inisiator Komite Komunikasi Digital Pertama di Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Ketua Umum ISKI Pusat Larila Mona Ganiem pada Gubernur Khofifah dalam kegiatan Konferensi Nasional Komunikasi (KNK) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya beberapa waktu lalu.

Usai menerima penghargaan tersebut, Gubernur Khofifah menjelaskan maksud dan tujuan tercetusnya Komite Komunikasi Digital. Ia mengatakan bahwa perkembangan teknologi digital memberikan tantangan tersendiri bagi para sarjana konunikasi. Pesatnya arus informasi membawa potensi timbulnya permasalahan distorsi komunikasi di masyarakat.

Oleh sebab itu, dengan kondisi ini, Gubernur Khofifah membuat langkah strategis dengan menginisiasi Komite Komunikasi Digital yang sekaligus menjadi yang pertama di Indonesia. Di mana, tugas dan arah gerakan komite ini adalah memastikan masyarakat dapat menerima informasi yang akurat, akuntabel, dan berkualitas, dan terhindar dari berita palsu atau hoax.

Disebutkan Khofifah, komunikasi yang baik dan akurat merupakan salah satu kebutuhan untuk merawat persaudaraan dan persahabatan serta persatuan bangsa . ISKI, sebagai wadah yang dapat menggerakkan langkah-langkah strategis diharapkannya dapat mewujudkan hal tersebut di masyarakat luas.

“Mari kita tumbuhkan referensi komunikasi yang baik yaitu berkata yang benar dan berkata yang memuliakan orang lain. Jadi bukan mendistorsi ataupun men-downgrade. Ini yang menurut saya harus dibangun oleh kita semua khususnya institusi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia ,” ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan mantan Menteri Sosial ini, bahwa komunikasi tidak hanya berputar pada bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya saja. Namun juga bagaimana manusia melakukan komunikasi dengan alam semesta.

“Hari ini kita melihat banyak sekali banjir ataupun longsor. Kalau kita mengambil referensi Al-Qur’an surah Al-Anfal, maka ada campur tangan manusia di dalamnya. Artinya komunikasi antar manusia dengan alam dan lingkungan itu memengaruhi bagaimana alam memperlakukan kita,” ungkapnya.

Lebih lanjut Gubernur Perempuan pertama Jatim itu mengakui, pihaknya menyadari betapa berat tugas dari ISKI untuk dapat mengharmonisasi komunikasi dengan banyak elemen. Salah satu yang ia sorot adalah tentang kesantunan masyarakat dalam menyampaikan komunikasi di ranah digital. Termasuk diantaranya media sosial.

“Kita tahu hari ini kalau banyak yang bersosial media dengan kurang santun. Banyak juga kejahatan yang terjadi karena distorsi komunikasi. Semoga dengan adanya konferensi ini, dapat memberikan rekomendasi terbaik bagi komunikasi Hablumminallah, Hablumminannas, maupun dengan alam dan lingkungan sekitar,” tuturnya.

Dalam acara tersebut, diadakan pula pelantikan PW ISKI Jatim peripde 2022 – 2025. Kursi Ketua Umum diisi oleh Rachmah Ida; Ketua I Bidang Kerjasama dan Organisasi dijabat oleh Suko Widodo; serta Ketua II Bidang Keilmuan, Penelitian dan Pengembangan Profesi dijabat oleh Catur Suratnoaji.

Sementara, ketua III Bidang Organisasi dan Keanggotaan diisi oleh Jokhanan Kristiyono; Sekretaris Jenderal adalah Syafrida N. Febriyanti; Sekretaris Umum dijabat Poppy Febriana dan Intan Fitranisa; sedangkan posisi Bendahara Umum diisi oleh Putri Aisyiyah R. dan Ririn Puspita Tutiasri.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Rachmah Ida mengatakan bahwa ISKI siap mendukung perkembangan bangsa dengan segala sumber yang mereka miliki.

“Resources kami yang cukup memadai, karena kami punya 65.000 lulusan komunikasi yang bergabung di ISKI. Maka dengan ini, kami siap berkontribusi untuk pembangunan negara lewat komunikasi,” imbuhnya.

Sumber: Biro Adpim Prov Jatim
Laporan: Poedji Leksono

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button