Dianggap Otoriter dan Arogan, Warga dan Orang Tua Siswa Gelar Aksi Copot Kepsek SMAN 1 Bilah Barat Binanga Tolang
SMA Negeri 1 Bilah Barat Binanga Tolang (Foto.dok: tim)
LABUHANBATU, BIDIKNASIONAL.com – Warga desa tanjung medan dan orang tua siswa menggelar aksi di sekolah SMA Negeri 1 Binanga Tolang. Pasalnya, Leni Miliyarni, S.pd MPd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Binanga Tolang dianggap arogan dan diduga jarang ngantor.
” Kami minta Kepala Sekolah dicopot,” ujar salah satu warga kepada wartawan, di lokasi, Kamis, (17/11/2022 ).
Informasi disampaikan sumber, warga dan orang tua siswa yang berkumpul di halaman sekolah menyampaikan aspirasi dengan tuntutan dan terus berteriak agar kepala sekolah dicopot dan diganti.
Aksi tersebut diikuti warga setempat dan orang tua siswa kurang lebih 50 orang di halaman sekolah, selama kurang lebih 2 jam dan langsung bertemu kepala sekolah.
Menurut salah satu orang tua siswa yang meminta namanya tidak ingin dipublikasikan mengatakan, aksi demontrasi dilakukan karena mereka mengaku sudah tidak tahan lagi dengan sikap kepala sekolah SMAN 1 Binanga Tolang, Leni Miliyarni yang otoriter dan arogansi terhadap siswa dan guru tenaga pengajar.
“Perilaku kepala sekolah yang kerap kasar terhadap para guru dan siswa membuat proses belajar mengajar di kelas tidak maksimal, karena adanya intervensi terhadap guru,” ungkapnya.
” Kami siap turun ke provinsi menemui Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi dan mendesak orang nomor 1 di sumut untuk mencopot jabatan Kepala Sekolah SMAN 1 bilah barat binanga tolang Leni Miliyarni,” tegas nya.
Selain membuat aksi, warga dan orang tua siswa sudah membuat surat ke Kacabdis Rantau Prapat Propinsi Sumatera Utara yang isinya kurang lebih, apabila tuntutan tidak dipenuhi, maka akan ada aksi susulan mogok belajar massal, hingga tuntutan mereka di kabulkan.
Sementara, Kepala Sekolah SMAN 1 bilah barat binanga tolang Leni Miliyarni belum dapat di konfirmasi terkait aksi tersebut.
Terpisah, UPT Kepala Cabang Dinas Labuhanbatu Sumatera Utara Rahmad Hidayat Rambe saat dikonfirmasi wartawan terkait hal itu terkesan alergi dan enggan menjawab.
Pesan yang dikirim wartawan nampak sudah terbaca, namun Kacabdis belum merespon.
Laporan: Tim
Editor: Budi Santoso