Sekda Prov Jatim Adhy saat mencicipi kopi dalam acara tersebut (foto: Adpim Prov Jatim)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Java Coffee Culture (JCC) 2022 di Jalan Tunjungan, Surabaya, Minggu (27/11). Dimana JCC ini diadakan selama dua hari yaitu 26-27 November 2022.
Bertemakan “Beyond a Cup of Coffee”, ajang pameran tersebut diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jatim dan Pemerintah Kota Surabaya. Di mana, JCC diadakan untuk promosi dan peningkatan eksistensi petani juga pengusaha kopi.
Dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov yang akrab disapa Adhy itu memuji kontribusi Jawa Timur untuk produksi kopi Indonesia dan dunia. Pasalnya, pada 2021, Indonesia berhasil menduduki 5 besar negara produsen kopi terbesar dunia menurut the International Coffee Organization (ICO) setelah Brazil dan Vietnam.
“Nah, produksi kopi Indonesia didominasi oleh wilayah Jawa yang kontribusinya mencapai 85% dari keseluruhan produksi. Sedangkan Jawa Timur merupakan sentral produksi kopi di Jawa,” ujarnya kala perhelatan berlangsung, Minggu (27/11) malam.
Adhy menjelaskan, Jatim memiliki sekitar 113.000 hektar kebun kopi yang dapat memproduksi hingga 69.000 ton. Saat ini, ekspor kopi Jatim mencapai 79.000 ton dan bahkan masih dapat memenuhi kebutuhan Jatim sendiri yang rata-rata berjumlah 47.000 ton.
Lebih jauh, Adhy mengungkapkan bahwa ketangguhan produksi kopi di Jatim sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jatim, yakni Jatim Agro. Ia mengatakan, salah satu amanat dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa adalah agar UMKM dapat lebih memperluas kontribusi dalam produksi.
“Pada akhirnya kami tidak ingin seluruh produk itu hanya sekedar tanam dan petik. Tapi juga tanam, petik, olah, kemas, dan baru menjual. Tentunya kami harap dengan begini nilai jualnya lebih tinggi,” pungkas Adhy.
Tak hanya itu, mantan Staf Ahli Kemensos RI itu menerangkan, pemberdayaan UMKM termasuk produk turunan kopi menjadi penting, mengingat UMKM lah yang membantu Jatim bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
“Ketangguhan kita ini tinggi karena Jawa Timur ini sangat dinamis, tetap bisa bertahan walaupun masa Covid-19, inflasi, maupun kenaikan BBM. Alhamdulillah pertumbuhan ekonominya semakin meningkat dengan adanya bahwa 9,7 juta dari masyarakatnya yang merupakan pelaku UMKM. Maka penting bagi kita untuk mempertahankan ini,” jelasnya.
Untuk itu, Pemprov Jatim telah melakukan berbagai usaha untuk memastikan ketangguhan ini tetap terjaga. Salah satunya dengan membawa produk lokal ke Misi Dagang dan pameran baik dalam maupun luar negeri.
“Bahkan saat ini Bu Gubernur sedang berkunjung ke Mesir dan Arab Saudi. Salah satunya untuk mengenalkan produk Jatim, di dalamnya termasuk kopi ini. Alhamdulillah sudah ditandatangani kontrak sebesar 5 juta US dollar untuk ekspor kopi dari Jawa Timur,” imbuhnya.
Selain pameran berbagai produk kopi lokal, JCC juga menyelenggarakan EduCoffee untuk memberikan edukasi seputar kopi. Selain itu, ada pula workshop brewing yang diikuti oleh sekitar 1.425 peserta.
Sementara, pengunjung JCC secara offline maupun virtual melalui kanal YouTube berjumlah lebih dari 5.000 pengunjung. Dan dari target Rp 2-3 miliar transaksi, terlampui hingga mencapai Rp 10 miliar transaksi dari pembeli dalam dan luar negeri.
Sumber: Biro Adpim Prov Jatim
Laporan: Poedji Leksono
Editor: Budi Santoso