Para mahasiswa dari berbagai sivitas akademis bersama relawan Yayasan Sosial Senna Society Indonesia serta himpunan pemuda di Lamongan, membagikan ratusan bunga mawar, digelar di sepanjang Alun-alun kota di jalan Lamongrejo, Lamongan. (Foto.dok: Bang IPUL / Tian)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com –
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Milenial Lamongan (HPML), binaan politisi cantik Fujika Senna Oktavia memperingati hari AIDS sedunia dengan menggelar aksi simpatik membagikan ratusan bunga.
Beginilah caran para mahasiswa dari berbagai sivitas akademis bersama relawan Senna Society serta himpunan pemuda di Lamongan, saat memperingati hari AIDS sedunia, digelar di sepanjang Alun-alun kota di jalan Lamongrejo, Lamongan. Kamis (01/12) Siang.
Sambil bentangkan spanduk bertuliskan peringati hari AIDS sedunia ini menggelar aksi simpatik, dengan membagikan ratusan bunga mawar kepada pengguna jalan di lampu merah (traffic light) dalam sekejap ratusan bunga mawar ini ludes tak tersisa.
Sementara, Mohammad Iqbal Hasbullah, koordinator aksi mengatakan, aksi simpatik digelar untuk memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember.
Para peserta aksi ini sekaligus mengimbau kepada masyarakat Lamongan pada umumnya, terutama anak-anak muda agar menghindari Sex Bebas. Pasalnya, Sex Bebas kecenderungan mengakibatkan penyakit Hiv atau Aids.
Para mahasiswa dari berbagai sivitas akademis bersama relawan Senna Society di Lamongan juga membagikan ratusan bunga mawar kepada para pengguna jalan di sepanjang Alun-alun kota Lamongan. Mereka memberikannya sembari berkata, “Jauhi Virusnya, Bukan Orangnya”.
Sebagian masyarakat dinilai masih memberikan stigma negatif terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA), kata Iqbal, padahal sesuatu yang perlu dijauhi hanyalah virusnya, bukan ODHA.
Dia mengatakan, temuan kasus HIV/AIDS cenderung meningkat setiap tahun. Untuk kasus HIV/AIDS di Lamongan sendiri, dari tahun 2021 lalu sebanyak 94 kasus, sedangkan untuk tahun 2022 ini naik menjadi 117 kasus.
“Kasus penyebaran HIV/AIDS terlihat seperti fenomena gunung es, ujar Iqbal, walau jumlah penderitanya terus bertambah. Bisa jadi masih banyak yang belum terdeteksi,” pungkas Iqbal.
Pada kesempatan yang sama Purwanto Ketua Yayasan Sosial Senna Society Indonesia dalam peringatan Hari AIDS Sedunia 2022 mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan dalam mengakhiri HIV/AIDS.
Di dunia, ungkap Purwanto, ada sebagian orang yang hidup dengan HIV/AIDS yang biasa disebut dengan ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Namun demikian, banyak masyarakat masih mendiskriminasi dan memandang miring para ODHA dengan berbagai stigmanya hingga membuat ODHA adalah hal yang memalukan,” ungkapnya.
Selain itu, dijelaskan Purwanto, harus berjuang dengan penyakit yang dideritanya, ODHA harus menerima cap buruk dari masyarakat akibat pemahaman masyarakat yang kurang tepat tentang HIV/AIDS. Stigma itu membuat ODHA menyembunyikan status HIV positifnya dan malu untuk memeriksakan kesehatannya.
Akibatnya, banyak ODHA yang tidak mendapat pengobatan dan perawatan sehingga meningkatnya risiko kematian ODHA dan penularan HIV/AIDS di masyarakat.
Oleh karena itu, peringatan Hari AIDS Sedunia diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk memberikan dukungan terhadap para ODHA agar mereka tetap bersemangat menjalani hidup,” jelasnya.
Menurut Purwanto, aksi simpatik tersebut menunjukkan keprihatinan peserta aksi terhadap diskriminasi ODHA. HIV/AIDS memang berbahaya tapi bukan berarti orang yang mengidapnya harus diisolasi. Mereka justru membutuhkan dukungan sosial untuk tetap semangat menjalani hidup yang lebih baik.
“Maka aksi ini diharapkan mengingatkan masyarakat khususnya anak muda akan pentingnya menghindari Sex Bebas serta menjaga kesehatan agar terhindar dari HIV/AIDS,” tandas Purwanto aktivis Lamongan selatan ini.
Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso