Rahmadin Malau, SEKJEN Himpunan mahasiswa dan pelajar aceh Singkil (HIMAPAS)// Foto.dok: Roni.S
ACEH SINGKIL, BIDIKNASIONAL.com – Kuta Baharu salah satu kecamatan masih dalam pemerintahan kabupaten Aceh Singkil adalah kecamatan yang lokasinya jauh dari pusat pemerintahan kabupaten.
Disampaikan Rahmadin Malau, SEKJEN Himpunan mahasiswa dan pelajar aceh Singkil (HIMAPAS), pembangunan jalan di wilayah tersebut kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Jalan yang sudah di bangun kurang lebih puluhan tahun sudah rusak berlubang dan berkubang (rusak parah). Mirisnya beberapa desa belum mendapatkan perhatian semenjak desa tersebut ada seperti lapahan buaya, Muara Pea, ladang bisik, Mukti Lincir, dan Butar bagian dalam.
Rahmadin Malau juga selaku pemuda setempat sangat menyayangkan pembiaran jalan ini.” Sudah belasan tahun kami merasa keadilan itu tidak tercipta untuk masyarakat Kuta Baharu. Konsep pembangunan yang merata itu belum dirasakan Kuta Baharu,” ujarnya.
Ironisnya lagi kata dia, ketika orang nomor satu kabupaten Aceh Singkil itu melintas di jalan yang rusak parah ini, terkesan menutup mata dan menutup telinga.
“Atau mungkin karena mobil yang mewah sehingga tidak dirasakan adanya jalan yang notabane wajib di perbaiki,” sebut Rahmadin Malau.
“Apa perlu masyarakat kecamatan Kuta Baharu bakar ban, mencela dan mencaci maki di depan kantor Bupati dan DPRK Aceh Singkil, karena ketidak pedulian pemerintah terkait Kuta Baharu?, Mengingat dengan cara musyawarah pemerintah belum memperhatikan,” tegasnya.
Janji manis yang dilontarkan Wakil Bupati dan dinas PU beberapa tahun lalu untuk membangun infrastruktur jalan seakan untuk menenangkan masyarakat Kuta Baharu. “Pada faktanya, pemerataan itu belum dirasakan oleh kami,” keluhnya.
Diungkapkan, Kami masyarakat kita baharu berharap kepada pj bupati Aceh Singkil ini agar bisa menyenangkan hati hati masyarakat kita baharu dengan memprioritaskan pembangunan jalan tersebut.
Kami tidak percaya lagi dengan dinas PU, kami bosan kata kata manis yang selalu meninabobokan masyarakat kuta baharu. Namun sampai sekarang jalan kami masih rusak parah,” pungkasnya.
Laporan: Roni.S
Editor: Budi Santoso