12th Anniversary media RadarBangsa usai pandemi digelar sederhana dengan acara syukuran pemotongan tumpeng (Foto.dok: Bang IPUL / Tian)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Media radarbangsa.co.id & Radar Bangsa kini genap berusia 12 tahun berperan aktif mempublikasikan berita-berita aktual untuk disajikan kepada masyarakat.
Anniversary radarbangsa.co.id & Radar Bangsa yang ke- 12 tahun yang digelar di kantor PT. Media Radar Bangsa di komplek perumahan Griya Permata Insani Tikung, Lamongan, Jawa Timur, tersebut berlangsung secara sederhana usai pandemi Covid-19.
Dalam acara tersebut ditandai dengan acara syukuran pemotongan tumpeng yang dipersembahkan kepada para tamu undangan dan anggota jurnalis sendiri sebagai tanda telah dilaksanakan Anniversary.
Direktur Utama Media Radar Bangsa Zainul Arifin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah menghadiri dan mendukung suksesnya acara Anniversary Media radarbangsa.co.id & Radar Bangsa ke- 12.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya Anniversary PT. Media Radar Bangsa ke- 12 tahun,” kata pria yang akrab disapa Zainul ini. Minggu (25/12).
Selanjutnya, kata Zainul pemilik PT. Media Radar Bangsa ini menjelaskan, “Kami mohon maaf, dalam Anniversary radarbangsa.co.id & Radar Bangsa yang ke- 12 tahun kali ini kami hanya mengadakan acara syukuran biasa, sederhana saja, tidak ada yang spesial.
Selanjutnya menurut Zainul, peran media sebagai bagian dari control sosial masyarakat dan harus mampu menjadi agen perubahan (agent of chage).
Hal tersebut bukan hanya pada hal tertentu saja, akan tetapi, menurut dia, bagaimana media bisa benar-benar bekerja dan mengungkap yang sebenarnya, berkaitan dengan kehidupan sosial yang terjadi di masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, Jurnalis yang sering disebut Pers adalah Pilar ke empat di negara ini, harus betul-betul menjadi corong masyarakat, yang tidak boleh mempunyai rasa takut dan harus berani bersuara dalam mengungkap fakta mencari sebuah kebenaran untuk keadilan.
Oleh karena itu, profesi seorang jurnalis / Wartawan tentunya haruslah dengan cara profesional dalam mencari dan mengcover berita-berita penting yang layak dimuat untuk publik.
“Namun seorang Wartawan selaku pencari berita tentu tidak hanya sekadar tahu menulis dan melaporkan suatu kejadian saja, karena lebih daripada itu.
Wartawan adalah penyambung aspirasi masyarakat, maka dari itu haruslah paham kode etik jurnalistik tentang keakuratan berita, privasi narasumber, pengujian informasi, hak narasumber, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya tidak ada pekerjaan yang mudah. Selain dibutuhkan keberanian, profesi wartawan butuh komitmen dan gairah (passion) menyalurkan berita yang akurat dan layak dikonsumsi masyarakat luas. Kalau hanya sekadar melapor tanpa menguji, maka siapapun pasti bisa jadi Wartawan,” bebernya.
Menjadi seorang Wartawan adalah tugas mulia dan tidaklah mudah, kita lahir dari masyarakat dan tentunya untuk kepentingan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya kita harus betul-betul selalu menghormati norma-norma dan kode etik jurnalis.
Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik dengan baik dan benar, sedangkan Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik.
Meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dan memiliki aturan main yang sangat ketat dalam proses penyajian berita.
Meski demikian, ujarZainul, kelayakan sebuah informasi untuk diberitakan menjadi konsumsi publik melalui proses panjang, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
“Wartawan harus kritis terhadap pemerintah, bukan malah sebaliknya. Wartawan sekaligus juga diharapkan bisa memberi masukan yang konstruktif demi kepentingan masyarakat umum yang lebih baik lagi.
Dengan terus berbuat untuk memajukan dunia jurnalis di indonesia bersama sama membangun bangsa dan negara dalam mewujudkan pilar negara yang kokoh dan solid dalam bingkai nasionalisme yang bermartabat dan beragama menuju insan Pers yang mandiri, sejahtera dan independen,” tuturnya.
Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso