(Kiri) Muhamad Ilyas/39 manfaatkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pemeriksaan gagal ginjal (Foto.dok: SDM Komlik)
PASURUAN, BIDIKNASIONAL.com – Terdiagnosa gagal ginjal kurang sejak dua tahun yang lalu menjadi ujian terberat bagi Muhamad Ilyas (39). Hari-harinya kini di penuhi dengan obat dan jadwal kunjungan rumah sakit. Setiap minggu, ia harus bertemu jarum dan selang darah demi menstabilkan fungsi ginjalnya. Meskipun begitu, Ilyas terus semangat demi melihat senyuman dan kebahagiaan anak istri.
“Dari awal sakit tidak ada gejala parah, hanya perut kembung dan badan lemas. Sebelumnya tidak pernah punya riwayat sakit yang berat. Keluhan itu berulang dan akhirnya saya dan istri putuskan untuk periksa ke dokter spesialis penyakit dalam karena kondisi saya tidak kunjung membaik,” jelas ilyas.
Serangkaian pemeriksaan ia jalani sesuai prosedur dari mulai rujukan berjenjang sampai akhirnya Ilyas didiagnosa menderita gagal ginjal yang indikasinya dari gaya hidup dan pola makan sebelumnya. Mendengar hal tersebut, Ilyas dan istri bak disambar petir di siang bolong karena dokter menjelaskan dirinya harus menjalani cuci darah.
“Waktu itu kaget mendengar gagal ginjal setelah hasil laboratorium keluar. Tapi mau bagaimana lagi, kata dokter ginjal saya tidak bekerja dengan baik, harus dilakukan cuci darah dua kali seminggu dan itu rutin harus dilakukan sampai ada perkembangan lagi,” tegasnya kembali.
Selama perjalanan pemeriksaan tersebut, Ilyas memanfaatkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimiliki. Dirinya sangat terbantu dengan adanya Program JKN terutama saat menjalani pemeriksaan gagal ginjal ini. Mulai dari pemeriksaan dari Klinik sampai pelayanan di dokter spesialis hingga perawatan di rumah sakit ia dapatkan dengan sangat mudah dan nyaman.
“Hingga saat ini kami memanfaatkan JKN belum pernah tidak puas, semua nya cepat dan mudah. Apalagi saat ini sudah ada antrean online di Mobile JKN, jadi pasien rutin seperti saya ini tidak perlu kerepotan antre loket. Cukup bawa smartphone saja saya sudah bisa dapat pelayanan, karena kartu nya sudah digital dan fasilitas lainnya bisa saya dapat juga dari mengakses Mobile JKN,” tambahnya menceritakan kemudahan program JKN.
Dalam perjalannya, kondisi Ilyas kian membaik. Meskipun ia sadar tak akan bisa lepas dari layanan cuci darah, setidaknya masih ada percikan semangat yang membuat dirinya lega. Ia bersyukur adanya Program JKN saat ini bisa memperpanjang nafasnya hingga kini. Besar harapannya agar program besutan BPJS Kesehatan ini bisa berlanjut dan terus berkembang.
“Yang pasti saya bersyukur ada BPJS Kesehatan. Programnya membantu sekali. Saya bisa cuci darah dengan tenang. Mungkin sudah puluhan kali tapi pelayanan di rumah sakit tetap nyaman. Tidak pernah sekalipun saya harus membayar, semuanya gratis. Program (JKN) ini harus terus ada karena memang manfaatnya yang luar biasa. Apalagi biaya cuci darah yang tergolong mahal bisa lebih ringan karena ada BPJS Kesehatan,” harapnya.
Laporan: rn/gt/red
Editor: Budi Santoso