
Assessment Lapangan Luring LAM – PTKes program studi profesi dokter Universitas Muhammadiyah Surabaya di RSUD dr. Soegiri Lamongan (Foto.dok: Bang IPUL / Tian)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Pihak managemen RSUD dr. Soegiri Lamongan bergerak sangat cepat. Misi menjadikan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Utama dokter spesialis pada perdana tahun 2023, sepertinya bakal berjalan lancar.
Rumah Sakit berpelat merah ini dijadikan jujukan sebagai rumah sakit pendidikan utama program studi profesi dokter Universitas Muhammadiyah Surabaya.
“Itu dinyatakan saat adanya kunjungan tim surveyor Assessment Lapangan Luring LAM – PTKes.
Dalam penilain tim, RSUD dr. Soegiri ini juga dijadikan sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Lamongan, juga sekaligus peningkatan kwalitas Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadyah Surabaya Jawa Timur.
Oleh karena itu, tim surveyor Assessment Lapangan Luring Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM–PTKes), melakukan survey ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soegiri Lamongan.
Assessment ini juga dihadiri oleh Dedi Rachmadi Asesor I Tim Surveyor LAM – PTKES dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran Bandung.
Dedi Rachmadi Asesor I Tim Surveyor LAM – PTKES mengatakan, terdapat beberapa spekulasi yang dilakukan selama 4 hari pada tanggal 08 sampai 11 Januari 2023.
“Salah satunya yang berkaitan dengan rumah sakit pendidikan, mulai dari proses belajar mengajar, ketersediaan fasilitas, sarana prasarana, hingga lainnya.
“Apakah yang ada di buku laporan dan di lapangan sudah sesuai, kegiatan belajar mengajarnya berjalan, jumlah kasurnya cukup, kita potret dan laporkan ke LAM – PTKES.
“Kami kesini bertujuan hanya untuk memotret yang sebenernya sudah ada di buku kinerja,” kata dosen FK Padjajaran Bandung ini pada Selasa (10/01).
Dedi Rachmadi mengungkapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soegiri Lamongan ini mempunyai potensi menjadi RS Pendidikan Spesialis.
“Tadi saya masuk dan melihat dari luar rumsh sakit Soegiri ini sebagai rumah sakit pendidikan utama sangat cocok, malahan ini bisa saja dikembangkan menjadi RSUD pendidikan dokter spesialis,” ungkapnya.
Lanjutnya, melihat tak hanya keberlansungan proses belajar mengajar yang berjalan, namun demikian juga adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam meningkatkan dan memajukan ekosistem kesehatan masyarakat.
“Saat ini pemerintah sedang mendorong Academic Health System (AHS) yang merupakan model kerjasama terintegrasi antara perguruan tinggi (fakultas kedokteran), rumah sakit, dan pemerintah daerah.
Perlu diketahui, “Alhamdulillah kehadiran Bapak Bupati ini menunjukan sebuah dukungan yang sangat kuat,” terangnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada kesempatan yang sama menyampaikan melalui kerjasama tersebut agar dapat memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat.
“Ada banyak hal yang kita peroleh dari kerjasama yang kita kerjakan dengan saling berinergi, masing-masing saling mengungkit dan mendorong untuk menjadi lebih baik dan meningkat.
“Adanya Assessment tersebut, Pak Yes berharap dapat menjadi dorongan rumah sakit dr. Soegiri untuk berbenah, menjadi RSUD yang mempu meberikan pelayanan serta inovasi-inovasi kesehatan terbaik di masyarakat,” pinta Bupati Lamongan yang akrab di sapa Pak Yes ini.
Sementara, dr. Moh. Chaidir Annas Direktur RSUD dr Soegiri mengatakan Assessment kedua kalinya di RSUD kali ini telah dipersiapkan lebih matang di bandingkan Assessment di tahun 2019 tempo lalu.
“RSUD Soegiri melengkapi sara prasarana baik pelayanan, penunjang pelayanan, sarana umum, sarana di instalasi, kebutuhkan SDM termasuk dokter.
Dan pada tahun ini ada 27 mahasiswa dokter muda yang sudah lulus menjalin Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) di RSUD dr. Soegiri Lamongan,” tutur dr. Annas sapaan karibnya.
Untuk diketahui, teradapat lima standar Rumah Sakit Pendidikan sebagaimana diatur dalam PP 93 tahun 2015.
Standar pertama meliputi Visi, Misi, Komitmen, dan Persyaratan. Standar kedua, manajemen dan administrasi. Standar ketiga, sumber daya manusia untuk Program Pendidikan.
Standar keempat, penunjang Medik. Dan standar kelima, perancangan dan pelaksanaan program pendidikan yang berkualitas.
Penulis : Bang IPUL / Tian
Editorial : Budi Santoso