Papan proyek beberapa paket PL di Dinas Pariwisata kabupaten Mojokerto dan Aktivis LSM Anti korupsi Jawa Timur, Senin (15/1/2022)// foto: husnan
MOJOKERTO, BIDIKNASIONAL.com -Kegiatan pelaksanaan proyek 10 paket yang dikerjakan sistem Penunjukan Langsung (PL) di Dinas Pariwisata kabupaten Mojokerto ditengarai dilaksanakan sarat Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN). Pasalnya, beberapa kejanggalan dan dugaan pelanggaran yang mengarah pada Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Hal itu diungkapkan Puguh Setiawan, ST. MT. Aktivis LSM Anti korupsi Jawa Timur. Senin (15/1/2022).
Lebih jauh ia menyatakan bahwa, 10 paket yang nilainya antara 178 dan 187 juta rupiah terkesan hanya rekayasa dan menghabiskan anggaran. “Benarkah, 10 titik kegiatan nilainya hampir sama semua,” katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya mendapatkan informasi bahwa yang mengerjakan adalah diduga orang dekat dinas Pariwisata mulai Kadis hingga Kabid.
Sebagaimana informasi yang ia dapatkan, bahwa kalender kerja hingga tanggal 25 Desember 2022 lalu, namun hingga akhir bulan Desember 2022 belum terselesaikan Malah ada yang belum di kerjakan.
Hal yang sama juga di sampaikan Mustofa aktivis LSM Garda Anti Korupsi Mojokerto. Disampaikan, pihaknya sudah melakukan inventarisir proyek 10 paket Dinas Pariwisata. Ada dugaan kuat, beberapa pelanggaran yang mengarah pada KKN.
Diantaranya, ada kegiatan pekerjaan yang tidak sesuai kalender kerja indikasinya adanya konspirasi dengan pejabat PPK dan PPTK nya. Di area wisata air terjun cuban Canggu dengan nilai Rp.178.juta diduga terlambat. Di area wisata Padusan Pacet ada anggaran senilai Rp. 178. juta, Rp. 187 juta tiga kegiatan yang tidak tampak.
Hal itu sangat jelas adanya dugaan pihak pejabat dinas Pariwisata lakukan pelanggaran. “Yang jelas kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum,” kata Topa sapaan akrab Mustopa.
Sebagaimana data dan infomasi yang dihimpun awak media Bidik Nasional dari berbagai sumber, di area wisata Ubalan Waterpark ada ploting anggaran Rp.178 juta untuk kegiatan pembuatan pagar gapuro, namun tidak ada kegiatan alias nihil.
Irwan Wibowo selaku koodinator lapangan wisata tersebut membenarkan tidak ada kegiatan proyek tersebut dengan alasan kegiatannya terlalu mepet tahun 2022.
“Ya betul, memang ada rencana ada kegiatan proyek pagar. Namun khawatir tidak nutut waktunya. Sehingga rencana akan di laksanakan pada tahun anggaran 2023,” kata Bowo.
Sekedar informasi, sepuluh paket diantaranya, pembangunan halaman dan pagar kantor Disporabudpar, pemeliharaan candi-candi, pebuatan pos makam troloyo, dan lain-lain.
Antor yang menjabat kepala bidang pariwisata Disporbudpar yang juga sebagai PPTK dalam kegiatan 10 paket tersebut menyatakan, bahwa kegiatan tersebut di kerjakan dengan tranparan dan siapapun bisa ikut mengerjakan dan bisa di akses lewat LPSE. “Semua dikerjakan sesuai dengan aturan,” katanya.
Laporan: husnan
Editor: Budi Santoso