JEMBER, BIDIKNASIONAL.com – Ratusan relawan, ormas yang tergabung aksi 272 menggelar orasi di depan pendopo kabupaten jember,menuntut janji manis Bupati saat kampanye pilkada 2020 dan janji politiknya wes wayahe mbenahi Jember, Senen 27/02/2023.
Kustiono selaku koordinator aksi 272 dalam orasinya menyampaikan beberapa hal diantaranya, yang sekarang ini santer terdengar kusak kusuk tentang aroma busuk nepotisme Bupati Jember sebagian masyarakat bahkan menjuluki Bupati Hendy sebagai Sultan Jumpo dan menjelma sebagai sosok pelayan kepentingan keluarga dan kroninya sendiri.
Tak hanya itu pemerintahan nya, melalui proyek multiyears bernilai ratusan Miliar dengan tim ahlinya justru hadir sebagai sosok penguasa yang leluasa mengatur bagi bagi proyek, uang rakyat dan lebih memberi prioritas untuk kepentingan bagi perut kroni dan sanak keluarga untuk bisa makan kenyang dari uang APBD jember, proyek rehap pendopo, gedung PKK dan yang lain di pecah pecah menghindari tender yang kemudian dibagikan kepada rekanan pilihan.
Tak hanya proyek pemerintah yang berpotensi mengeruk keuntungan besar terhadap pekerjaan bernilai kecil sekalipun seperti penjualan air minum dalam kemasan ternyata juga milik keluarganya bermerk Al Qodiri padahal pemkab sendiri punya badan usaha milik daerah yang juga memproduksi air minum merk Hazora.
Dua keponakan nya yang bukan ASN jadi ajudan pribadi Bupati padahal sejak pemerintahan ini berdiri tidak pernah ada ajudan non ASN yang berasal dari keluarga bupati, tak hanya itu satu keponakannya lagi juga diangkat sebagai kepala bagian protokol dan komunikasi pimpinan dan banyak lagi, ungkap kustiono.
Di sela sela aksi demo Gus Saif di temui sejumlah wartawan mengatakan, meminta bupati hendy mundur dari jabatannya, apa hasilnya cuma membuat banyak masalah, pengangkatan PNS dan sebagainya yang menyalai aturan apalagi proyek. apa itu bukan masalah, ucapnya.
Laporan: Ags
Editor: Budi Santoso