JATIMSIDOARJO

Berstatus Peserta JKN Aktif, Firman: Laka Tunggal Dijamin BPJS Kesehatan

Muhammad Firman Abdillah (23) peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat dirawat di RSUD Sidoarjo (Foto: SDM Komlik)

SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Waktu itu kejadian tak terduga menimpa Muhammad Firman Abdillah (23) yang sedang berkendara. Tanpa diduga Ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang di jari manis kaki kanannya.

Firman, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa ia mengalami kecelakaan tunggal karena menghindari mobil dan mengakibatkan ia terjatuh dan tertimpa sepeda motor karena tidak seimbang menahan beban.

“Saya menghindari mobil dan banting setir akhirnya tidak seimbang jatuh tertimpa motor ternyata jari kaki saya patah,” ujar Firman.

Saat itu, Firman segera menghubungi orang tuanya dan kemudian dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sidoarjo tanpa sadar bahwa ia adalah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Saat itu saya ikut saja dibawa ayah saya ke RSUD Sidoarjo untuk segera mendapatkan penanganan, waktu itu saya tidak tahu kalau saya peserta JKN yang dibiayai pemerintah,” ujar Firman.

Firman menuturkan saat tiba di rumah sakit, petugas rumah sakit meminta KTP nya dan kemudian dilakukan pengecekan dan dari NIK-nya diketahui bahwa Firman adalah peserta JKN aktif.

“Wah saya kaget karena baru diberitahu dokternya saat di UGD kalau saya peserta JKN kelas 3, tapi saya juga bersyukur karena saya tahu biaya pengobatan jari saya yang patah pasti tidak sedikit dan akan membebani orang tua, syukurlah rumah sakit sangat informatif dan memberi kemudahan untuk saya menerima manfaat sebagai peserta JKN,” terang Firman.

Setelah mengetahui bahwa ia adalah peserta JKN kemudian Firman diminta mengurus surat keterangan kepolisian untuk kasus kecelakaan tunggal miliknya agar dapat ditanggung penjaminannya oleh Program JKN.

“Karena kecelakaan tunggal saya diminta membuat surat keterangan kepolisian, namun selain itu tidak ada syarat apapun lagi untuk penjaminan. Semuanya cukup dengan NIK saja, bahkan saya yang tidak pernah menerima fisik kartunya tetap bisa ditanggung,” Firman menambahkan.

Sebelumnya, Firman tidak menyangka bahwa ia akan sangat membutuhkan jaminan kesehatan, karena tidak pernah terbersit dipikiran nya manfaat Program JKN bisa ia rasakan secepat ini. Kini pun ia menyadari bahwa musibah tidak pernah terduga dan kesehatan adalah hal yang paling utama yang harus dijaga dan apabila telah terjadi resiko seperti saat ini sangat berguna memiliki perlindungan kesehatan.

“Kejadian ini menyadarkan saya bahwa resiko kesehatan tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut, tetapi untuk segala usia dapat mengalami resiko kesehatan. Hal seperti ini membuat saya paham pentingnya memiliki jaminan kesehatan, saya sangat bersyukur sudah menjadi peserta JKN,” sambung Firman dengan lugas.

Firman juga mengatakan bahwa ia sangat kagum dengan pelayanan untuk peserta JKN yang menurutnya sangat baik saat ini. Firman tidak merasakan adanya perbedaan perlakuan kepada peserta JKN, semuanya mendapatkan pelayanan yang sama.

“Pelayanan di RSUD Sidoarjo ini sangat baik, saya tidak merasakan dibedakan sama sekali, untuk operasi kemarin juga segera ditangani, tidak menunggu lama dan tidak ada tambahan biaya sama sekali. Saya sebagai peserta JKN kelas 3 merasa semua perlakuan dari tenaga medis sama rata kepada pasien, omongan diluaran sana memang simpang siur tapi saya buktikan sendiri pelayanan yang sudah saya terima dan dengan ini saya dapat mengatakan bahwa Program JKN ini harus dipertahankan karena sangat membantu masyarakat seperti saya,” tutup Firman.

Laporan: rn/tp/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button