Kepala Kanwil IV KPPU, Dirjen Hortikultura, BKIPM Satgas Pangan Jatim, Satgas Pangan Polri, Bapanas Pusat dan IKKAPI JATIM usai melakukan inspeksi mendadak (30/3)// Foto: dev
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Kepala Kanwil IV KPPU, Dirjen Hortikultura, BKIPM (Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan), Satgas Pangan Jatim, Satgas Pangan Polri, Bapanas Pusat dan IKKAPI JATIM melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di dua titik pasar tradisional di Kota Surabaya yaitu Pasar Wonokromo dan Pasar Pucang, Kamis (30/03/2023) Pagi.
Sidak di pasar Wonokromo untuk mengecek harga minyak goreng, cabe rawit, cabe besar yang saat ini harga masih belum stabil.Harganya pun bervariatif.
Kepala Kanwil IV KPPU Surabaya, Dendy R. Sutrisno mengatakan bahwa ada 2 temuan dalam agenda tersebut. Pertama terkait HET (Harga Eceran Tertinggi) minyak goreng merk minyakkita. Banyak beberapa pedagang yang menjual di atas HET yakni Rp15-17 ribu, padahal HET-nya Rp14 ribu.
Menurut Dendy, harga Minyakita yang dijual di atas HET salah satunya disebabkan soal pasokan yang berkurang drastis dalam beberapa pekan terakhir. Akhirnya, sesuai hukum pasar, stok menipis harga naik.
“Pasokan kemasan sederhana sejak 2 minggu terakhir mulai menurun, bahkan pedagang mengeluhkan kesulitan, dan banyak pembeli akhirnya beli minyak curah yang harganya Rp 16-18 ribu,” jelasnya.
Dendy menegaskan pihaknya akan segera memanggil Kementerian Perdagangan RI untuk menjelaskan mengapa Minyakita langka di pasaran.
“KPPU berencana memanggil kementerian terkait, mengapa Minyakita tidak bawa ke pasar dan tidak segera didistribusikan,” tegasnya.
Sementara Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman mengimbau kepada pihak terkait supaya tidak melakukan penjualan secara paket. Sebab itu menyulitkan pedagang. Pihaknya bakal melakukan sosialisasi terkait imbauan supaya tidak menjual minyak goreng secara paket.
“Kalau masih ada temuan yang sama setelah diberi sosialisasi, kami akan tindak secara tegas. Iya, tindak pidana,” kata Farman.
Disisi lain, susilo ketua IKAPPI (Ikatan pedagang pasar Indonesia) menambahkan “Dengan adanya sidak pasar bersama dinas terkait yang turun ke pasar tradisional khususnya wonokromo dan pucang mengingat satu minggu puasa ini kondisi pasar masih terbilang sepi walaupun komoditas pangan di Jatim masih relatif stabil tetapi masih ada kenaikan 10%, harapan kami mengimbau agar para distributor dan pedagang jangan melakukan kenaikan harga yang berlebihan,” katanya.
Laporan: Dev
Editor: Budi Santoso