BANYUWANGIJATIM

Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Sosialisasi Pelatihan Pembuatan Biosaka Bagi Kelompok Tani

Plt.Kadis Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda, SP (peci hitam) bersama Kelompok Petani

BANYUWANGI, BIDIKNASIONAL.com – Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Banyuwangi melaksanakan sosialisasi kegiatan pelatihan pembuatan Biosaka bagi kelompok Petani. Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Banyuwangi Ilham Juanda, SP, menjelaskan kepada bidiknasional.com, dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor 10/2022 disebutkan bahwa pupuk bersubsidi dibatasi dan hanya untuk 9 (sembilan) komoditas yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, kopi, kakau, tebu rakyat. Pupuk subsidi semakin terbatas jenis dan jumlahnya, misal di Tahun 2023 ini alokasi untuk Kab. Banyuwangi pupuk NPK subsidi 29.933 ton atau 45% dari jumlah pengajuan petani di e-RDKK sebesar 66.709 ton.

“Dengan semakin terbatasnya alokasi pupuk kimia subsidi, maka Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Banyuwangi melaksanakan Bimtek pembuatan berbagai pupuk organik alternatif, salah satu tehnologi yang bisa dikembangkan yaitu Biosaka ” jelasnya. Kamis (6/4/2023).

Lanjut Ilham Juanda, Biosaka adalah bahan dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit serta mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 50%. Biosaka terdiri dari suku kata Bio dan Saka, Bio singkatan Biologi, dan Saka singkatan Soko Alam, kembali ke Alam atau dari Alam kembali ke Alam inovasi yang telah dikembangkan oleh Petani dari bahan baru terbarukan yang tersedia melimpah di Alam.

Biosaka bukan merupakan pupuk dan bukan pula bukan merupakan pupuk dan bukan pula sebagai pestisida, tetapi berperan sebagai ekisitor bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus karena mengandung hormon, spora dan bakteri yang tinggi. Sebagai salah satu metode Pertanian ramah lingkungan dan pemanfaatan Biosaka merupakan tehnologi mudah dan murah yang dapat diterapkan oleh Petani dalam upaya menekan biaya produksi dan meningkatkan produktifitas usaha taninya.

Lebih lanjut Ilham Juanda menuturkan, kegiatan Bimtek pembuatan Biosaka ini dilakukkan di kelompok Tani Duku Desa Olehsari, Kec. Glagah yang dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Plt. Camat Glagah beserta Forpimka Glagah, dan Kepala Desa Olehsari.

Pada kesempatan tersebut, seorang petani bernama Supriyadi dari Poktan Duku menyampaikan pengalamannya bahwa Sudah 2 (dua) musim menggunakan Biosaka pada tanaman padi dan cabai mampu menghemat pupuk kimia sampai dengan 50% . Walaupun menggunakan Urea 50 kg dan NPK 50 kg dari pupuk bersubsidi dalam lahan 0,5 Ha, namun hasil panen nya tetap memuaskan yaitu 3,1 ton pada musim kemarin.

“Harapannya, kedepan disetiap Desa-Desa se- Kab. Banyuwangi akan diadakan program percontohan pupuk alternatif, sehingga diharapkan Petani tidak hanya bergantung pada pupuk bersubsidi,” sebutnya.

Laporan: @j0181/Tim

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button