Novita Sari (26) peserta BPJS Kesehatan aktif pengguna aplikasi Mobile JKN (Foto.dok: SDM Komlik)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Dalam era yang serba digital seperti saat ini, akses layanan kesehatan sudah bukanlah hal yang sulit. Berbagai macam aplikasi digital diluncurkan untuk mempermudah masyarakat dalam berbagai hal. BPJS Kesehatan tidak ingin ketinggalan dalam memanfaatkan hal tersebut dan mulai melakukan transformasi digital.
Salah satu produk unggulannya adalah Aplikasi Mobile JKN, yang sudah digunakan oleh sebagian besar peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), termasuk Novita Sari (26) karyawati sebuah perusahaan di Kota Surabaya.
“Aplikasi Mobile JKN itu satu aplikasi namun memiliki segudang manfaat. Berbagai fitur untuk mengakses banyak layanan ada didalamnya, seperti mengecek tunggakan, pindah faskes, perubahan data peserta, cek tagihan peserta, skrining kesehatan secara mandiri dan lain-lain. Aplikasinya juga bisa diunduh secara gratis melalui ponsel kita,” ujar Novita.
Novita mengaku pertama kali mengenal Aplikasi Mobile JKN dari media sosial saat mencari informasi cara untuk mengubah fasilitas kesehatan (faskes) pertama tempatnya terdaftar.
Ia cukup terkejut karena caranya sangat mudah, hanya dengan menyiapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), email, nama, tempat tanggal lahir, nomor ponsel dan sandi yang akan digunakan.
“Kemudian tinggal buka playstore atau AppStore pada ponsel, ketik Aplikasi Mobile JKN dan klik, nanti langsung masuk ke menu daftar. Jadi seperti registrasi ketika buat akun, registrasinya menggunakan NIK. Siapkan password yang gampang diingat. Berikutnya tinggal masuk atau login,” jelas Novita.
Kunci sukses registrasi Aplikasi Mobile JKN, lanjut Novita, pastikan paket internet ada, pastikan pulsa ada minimal Rp.1.000, karena ada kode One Time-Password (OTP) atau kode password yang hanya bersifat sementara dan dapat digunakan satu kali saja dikirim melalui pesan singkat atau Short Message Service (SMS). Hal ini diakuinya merupakan informasi tambahan yang dibacanya dari pengguna lain yang sudah pernah mendaftar.
“Setelah pendaftaran berhasil, masukkan NIK dan password yang telah dibuat untuk masuk ke dalam aplikasi. Apabila kita sudah berhasil masuk, kita akan langsung disuguhkan dengan berbagai fitur pada tampilan depan, diantaranya info peserta, cek status keaktifan kartu peserta, lokasi faskes terdekat yang dari rumah atau domisili dan masih banyak lagi,” ungkap Novita.
Novita mengungkapkan fitur antrean online dan KIS Digital adalah yang pertama kali digunakan ketika sudah terdaftar sebagai pengguna Aplikasi Mobile JKN. Pada saat itu, ia yang tidak membawa Kartu Indonesia Sehat, tiba-tiba merasa kurang sehat, ia pun pergi memeriksakan diri ke klinik tempatnya terdaftar.
“Saat itu saya dilayani dengan baik dengan hanya menunjukkan KIS Digital dari Aplikasi Mobile JKN pada petugas klinik. Sebelum datang ke klinik, saya mencoba menggunakan fitur antrean online, datang sesuai dengan tanggal dan jam yang saya tentukan, hal ini untuk menghindari berlama – lama menunggu antrean di klinik,” tutur Novita.
Selain dua fitur diatas, sambung Novita, fitur perubahan faskes adalah salah satu yang pernah digunakannya. Aplikasi Mobile JKN diakuinya merupakan solusi dan jawaban untuk memenuhi kebutuhan peserta JKN, karena dengan menggunakan aplikasi ini, semua dapat dilakukan secara mandiri dan tidak perlu datang berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan terdekat.
“Disamping BPJS Kesehatan yang telah menghadirkan banyak kemudahan bagi masyarakat khususnya peserta JKN, kita juga harus sadar betapa pentingnya menjadi peserta JKN itu sendiri. Selain prinsip gotong royong membantu sesama, dengan Program JKN ini kita juga jadi terlindungi, kita bisa mendapatkan jaminan layanan kesehatan di mana pun dan kapan pun. Jadi jangan pada saat sakit baru daftar, tapi ini seperti kita sedia payung sebelum hujan, pungkas Novita.
Laporan: rn/ws/red
Editor: Budi Santoso