GRESIKJATIM

Sekeluarga Andalkan JKN Saat Berobat

GRESIK, BIDIKNASIONAL.com – Tidak terasa delapan tahun berlalu Triwilujeng (58) menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN). Sejak 2015 Ia terdaftar sebagai peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Namun karena sudah tidak bekerja lagi, dan dirinya merasa Program JKN merupakan kebutuhan maka Ia tetap mendaftarkan dirinya dan keluarganya sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri dengan kewajiban iuran setiap bulannya.

“JKN ini sudah menjadi kebutuhan wajib dalam keluarga kami. Jadi ketika saya sudah tidak bekerja maka otomatis kepesertaan JKN saya tidak aktif, dan saat itu saya langsung mendaftarkan lagi sebagai peserta mandiri. Walaupun harus bayar iuran setiap bulannya, tapi kami sadar manfaat JKN bagi keluarga kami ini sangat besar dan jika dibandingkan dengan hitungan iuran setiap bulannya rasanya tidak sebanding,” ungkap Tri sapaan akrbanya.

Tri menceritakan pengalamannya terbantu oleh program yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Mulai dari dirinya yang pernah mengalami pembengkakan jantung.

“Saat itu jantung saya terasa sakit, kemudian saya periksakan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Menurut pemeriksaan dokter, saya diharuskan melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit. Berbekal surat rujukan, saya melakukan pemeriksaan dan divonis jantung saya bengkak dan harus segera dilakukan perawatan hingga harus rawat inap,” kisahnya.

Perempuan yang berdomisili di Kesamben Kulon, Wringin Anom, Kabupaten Gresik tersebut mengatakan bahwa rangkaian pengobatan yang dijalaninya saat itu tidak membutuhkan biaya lagi. Betapa Ia bersyukur, seluruh biayanya tersebut bisa dijamin dalam Program JKN.

“Alhamdulillah seluruh biaya rawat inap, obat-obatan ditanggung BPJS Kesehatan. Semua pelayanan perawatnya juga sangat baik, saya merasa tidak ada perbedaan dengan pasien lainnya yang tidak menggunakan JKN. Alur pelayanannya pun tidak menyulitkan sama sekali,” sebut Tri.

Tidak hanya dirasakan dirinya, manfaat JKN juga dirasakan oleh suami dan anak-anaknya. Setiap butuh berobat, dikatakan Tri mereka selalu dibantu JKN.

“Jika suami saya sakit, langsung kami periksakan ke FKTP tanpa ragu dan khawatir akan biaya karena kami menggunakan JKN. Begitu juga dengan anak-anak saya, selalu memanfaatkan JKN untuk berobat. Mulai dari pemeriksaan hingga menebus obatnya, kami tidak diminta bayar lagi,” terangnya.

Terlebih saat sang buah hati Tri yang kedua harus menderita bronkitis dalam keadaan mengandung. Bronkitis adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, tepatnya peradangan pada dinding saluran bronkus. Bronkitis bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sesak nafas dan dada.

“Mulai awal masa kehamilan, anak kedua saya untuk pemeriksaan kehamilannya dijamin JKN. Dan saat hamil, anak saya itu harus mengidap bronkitis. Melalui alur layanan berjenjang, setelah berobat ke puskesmas selanjutnya sesuai indikasi medis juga harus dirujuk ke rumah sakit. Lagi-lagi saya bersyukur tiada henti karena seluruh biaya pengobatannya dijamin JKN. Anak saya sembuh, hati saya senang karena tidak pusing memikirkan biayanya yang tentu tidak murah,” ucap Tri.

Tri meyakinkan bahwa penjaminan pelayanan kesehatan oleh JKN ini tidak rumit. Ia juga menyatakan bahwa dirinya selalu tepat melakukan pembayaran iuran JKN setiap bulannya.

“Selalu dipastikan saja kepesertaannya aktif, maka sesuai pengalaman saya seluruh pelayanan kesehatan yang kita butuhkan bisa dijamin JKN jika sesuai alur. Menurut saya, alurnya sangat mudah. Terlebih saat ini jika kita ingin berobat cukup menunjukkan Nomor Identitas Kependudukan. Dari NIK tersebut, fasilitas kesehatan bisa mengetahui kita sebagai peserta aktif atau tidak. Selanjutnya, kita tidak diminta berkas apapun lagi,” katanya.

Manfaat yang dirinya dan keluarganya rasakan ini lah yang membuat Tri semakin yakin untuk terus mengandalkan JKN sebagai jaminan kesehatan dalam kehidupannya. Ia berharap Program JKN terus eksis hadir di tengah masyarakat karena pasti dibutuhkan.

“Program JKN ini sangat berarti dalam perjalanan Riwayat kesehatan keluarga saya. Semoga semakin banyak masyarakat yang terbantu seperti saya dan keluarga, serta BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan pelayanan kesehatan demi kesejahteraan bersama,” pungkasnya.

Laporan: rn/qa/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button