JATIMSURABAYA

Dirut BPJS Kesehatan Paparkan Perkembangan Program JKN di Universitas Airlangga

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc. (Foto: Ist)

SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc. memberikan paparan mengenai perkembangan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di hadapan civitas academica Universitas Airlangga, Kamis (25/5). Ghufron mengungkapkan bahwa Program JKN telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal peluncurannya.

ā€œTerjadi peningkatan jumlah kepesertaan yang signifikan di perjalanan Program JKN yang terhitung baru 10 tahun ini. Pada tahun 2023 ini jumlah peserta JKN telah mencapai 254,90 juta jiwa atau sekitar 92,57% dari total penduduk di Indonesia. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk negara lain, masih belum ada yang bisa menandingi Indonesia dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduknya,ā€ terang Ghufron saat mengisi kegiatan Kuliah Umum.

Berkaitan dengan pelayanan kesehatan, Ghufron juga menyoroti perluasan akses pelayanan kesehatan, seiring dengan peningkatan kunjungan peserta JKN ke fasilitas kesehatan. Dengan meningkatnya jumlah pemanfaaatan ini harus diimbangi dengan peningkatan mutu layanan di fasilitas kesehatan.

ā€œSaat ini BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan 23.360 fasilitas kesehatan tingkat pertama dan 2.943 fasilitas kesehatan rujukan untuk memberikan pelayanan kesehatan pada peserta JKN. BPJS Kesehatan terus berupaya untuk meningkatkan mutu layanan agar lebih mudah, lebih cepat dan setara tanpa diskriminasi,ā€ ujarnya.

Ghufron juga menyampaikan bahwa kehadiran Program JKN di Indonesia telah memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian, penurunan tingkat kemiskinan, dan peningkatan lapangan kerja. Hal ini didukung oleh kajian yang dilakukan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

ā€œJumlah pemanfaatan layanan kesehatan oleh peserta JKN di fasilitas kesehatan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Selama tahun 2022, sebesar 502,9 juta pemanfaatan atau 1,4 juta per hari kalender. Pemanfaatan layanan kesehatan juga berkontribusi terhadap peningkatan angka harapan hidup. Kalau orang sehat, maka produktivitas ekonomi dan yang lain bisa jalan. Syarat orang produktif harus sehat,ā€ terang Ghufron.

Tidak hanya itu, seiring perkembangannya, BPJS Kesehatan juga mendapatkan apresiasi di kancah internasional, seperti penghargaan Good Practice Award dari International Social Security Association (ISSA). Penghargaan tersebut diberikan setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri yang terdiri dari pakar Jaminan Sosial terkemuka di seluruh dunia.

Tentunya keberhasilan ini sangat membanggakan bagi Indonesia, serta menunjukkan kepada dunia terhadap upaya yang telah dilakukan BPJS Kesehatan dalam mengembangkan Program JKN.

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Santi Martini, mengapresiasi atas paparan BPJS Kesehatan. Dirinya kagum akan perkembangan BPJS Kesehatan, terlebih prestasi yang diperoleh di tingkat internasional.

ā€œKuliah ini sangat bermanfaat sekali karena memberikan kita pengetahuan terkait perjalanan BPJS Kesehatan. Mulai awal dibentuk tahun 2014 hingga sekarang yang hampir berjalan 10 tahun, dengan capaiannya yang patut diapresiasi. Informasi yang disampaikan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan juga bermanfaat bagi kita,ā€ ujar Santi.

Kedepannya Santi berharap BPJS Kesehatan dapat semakin meningkatkan mutu layanan. Dirinya juga menambahkan agar bekerja sama dengan kalangan akademisi untuk turut mengembangkan Program JKN.

ā€œMewakili institusi pendidikan, saya berharap BPJS Kesehatan dapat digunakan sebagai tempat belajar mahasiswa kami, tempat penelitian untuk mahasiswa dan dosen, dan juga tempat untuk melakukan kolaborasi terkait pengembangan Program JKN di Indonesia,ā€ ungkapnya.

Salah satu mahasiswa, Friska Oktavia Putri, juga mengapresiasi kuliah umum yang disampaikan oleh Ghufron. Mahasiswi semester delapan Fakultas Kesehatan Masyarakat ini menyampaikan, bahwa kuliah umum ini memberi pandangan bagi dirinya, terutama akan pentingnya Program JKN bagi masyarakat Indonesia.

ā€œHarapannya BPJS Kesehatan dapat terus meningkatkan mutu layanan, serta semakin memudahkan peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan,ā€ tutur Friska.

Laporan: rn/ws/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button