SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Digitalisasi pelayanan yang diterapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus mengalami peningkatan. Hal tersebut memberikan dampak bagi kepuasan peserta terhadap layanan. Salah satunya adanya antrean online yang memberikan banyak manfaat, baik untuk peserta maupun untuk fasilitas kesehatan.
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan berkesempatan untuk turun langsung memantau pelaksanaan antrean online di RS Bunda Sidoarjo sekaligus menyapa langsung beberapa peserta JKN yang telah memanfaatkan antrean online untuk mengakses pelayanan kesehatan di rumah sakit, Jumat (05/05).
“Aplikasi Mobile JKN kami ciptakan untuk melindung peserta JKN dari diskriminasi, salah satu fitur yang ada di dalamnya adalah antrean online. Dengan memanfaatkan fitur ini kami harapkan pelayanan kesehatan yang didapatkan peserta JKN semakin mudah dan tentunya dapat memangkas waktu tunggu. Dan kami terus melakukan pemantauan pemanfaatan antrean online ini di lapangan, dengan seperti ini dapat kami dapat secara langsung mengetahui tingkat implementasi, pemahaman dan kepuasan masyarakat terhadap inovasi yang kami kembangkan,” terang Edwin.
Edwin menyadari bahwa penerapan digitalisasi sistem tidak langsung mudah diterapkan karena adanya keterbatasan satu dan lain hal, namun harapannya saat penerapan antrean online semakin optimal maka dapat menciptakan culture atau kebiasaan yang berubah menjadi lebih baik.
“Hambatan di lapangan pasti ada, namun dengan terus menerus dilakukan sosialisasi dan edukasi akan meningkatkan pemahaman peserta BPJS Kesehatan. Saat perlahan pemanfaatan antrean online semakin optimal hal tersebut sudah menjadi kebiasaan sehingga dapat mencapai tujuan kemudahan yang lebih dirasakan oleh peserta BPJS Kesehatan juga alur di fasilitas kesehatan semakin lancar,” tambah Edwin.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RS Bunda Tanto Iswahyudi juga menyampaikan bahwa adanya antrean online yang berjalan baik sangat membantu pasien di RS Bunda.
“1800 pasien sudah menginstall aplikasi Mobile JKN dan banyak pasien yang terbantu dengan antrean online ini, jadi lebih mudah, “ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, salah satu peserta BPJS Kesehatan Nurianto Nurtjahjono (58) menyampaikan pendapat positifnya terkait pemanfaatan antrean online yang telah dilakukannya selama ini. Nurianto yang merupakan peserta segmen Peserta Penerima Upah (PPU) ini telah memanfaatkan BPJS Kesehatan untuk pengobatan sakit jantung nya sejak tahun 2018.
“Saya sudah lama memilih BPJS Kesehatan untuk perawatan penyakit jantung yang saya alami yaitu sejak tahun 2018. Sejak saya mengalami sakit awalnya saya pakai biaya sendiri dan selama 9 hari itu kurang lebih habis uang sekitar 75-80 juta. Setelah itu saya gunakan BPJS Kesehatan karena saya lihat obatnya juga sama. Setelah itu saya terapi, MRI dirujuk ke RS Royal Surabaya juga dilayani dengan baik. Sejak tahun 2022 saya berobat dan dirujuk di RS Bunda karena lebih dekat dengan domisili saya saat ini, dan sejak itu saya mendapatkan pelayanan serta obat-obatan untuk penyakit saya dengan kualitas yang sama tanpa biaya sepeser pun,” ujar Nurianto.
Nurianto juga melanjutkan bahwa selain mendapatkan kemudahan untuk pelayanan kesehatan, saat ini proses administrasi pun semakin dimudahkan dengan adanya pelayanan digital.
“Antrean online BPJS Kesehatan ini sangat membantu sekali, kalau dulu bisa antre 1 hari dan belum tentu dapat kuota tapi sejak ada antrean online pakai Mobile JKN itu bisa langsung tidak harus menunggu seharian tapi bahkan bis akita pilih hari yang diinginkan. Dan prosesnya tidak sulit sekali mencoba langsung berhasil. Sangat memudahkan peserta JKN, terima kasih,” tambahnya.
Nurianto juga menyampaikan apresiasinya terhadap BPJS Kesehatan ini yang manfaatnya sangat dirasakan oleh pria yang bekerja di PT Maspion ini.
“Kalau tidak pakai Program JKN dan dengan biaya sendiri pastinya jauh lebih maha. Tapi dengan adanya Program JKN ini sangat membantu sekali, terima kasih Program JKN dan BPJS Kesehatan sudah sangat meringankan beban masyarakat,” pungkas Nurianto.
Laporan: rn/tp/red
Editor: Budi Santoso