Jelang Pilkada Serentak 2024, Sekda Bolmong Diminta dari Pantura
Roni F Mokoginta, Ketua LSM FP2BM. (dok: arman)
BOLMONG, BIDIKNASIONAL.com – Jika tak ada aral melintang, akhir tahun 2024 mendatang, Indonesia akan menyelenggarakan perhelatan besar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pilkada rencana akan digelar serentak di 558 daerah. Yakni 38 Provinsi, 416 Kabupaten, 1 Kabupaten Administrasi, 5 Kota Administrasi dan 98 Kota.
Hal ini cukup menyita perhatian publik sepanjang tahun ini. Lantaran, selain penyelenggaraan Pilkada secara serentak, tak kalah menarik adalah penempatan 271 pejabat Kepala Daerah oleh struktural Pemerintah. Bagi kepala daerah yang masa jabatannya telah habis sebelum Pikada.
Tak terkecuali Kabupatan Bolaang Mongondow (Bolmong), saat ini dijabat oleh Pejabat Bupati Limi Mokodompit, menggantikan Yasti Soeprejo Mokoagow yang massa jabatannya berakhir Bulan Mei tahun 2022 lalu.
Menurut Roni F. Mokoginta/Ketua LSM FP2BM, dari aspek kewilayahan, harusnya Sekretaris Daerah di Jabat oleh Birokrat yang berasal Pantai Utara/Pantura Bolaang Mongondow, yang meliputi Kecamatan Poigar, Bolaang, Lolak dan Sang Tombolang.
Pertimbangan Geopolitik ini adalah wujud perimbangan kewilayahan berdasarkan letak geografis di mana Kabupaten Bolmong, selain wilayah Pantura, juga meliputi wilayah Passi bersatu, Kecamatan Lolayan serta wilayah Dumoga Bersatu. Jika di petakan dari aspek geopolitik tersebut, maka empat wilayah yang letak geografisnya cukup berjauhan.
Seyogyanya, kata Roni, jika Bupati dan Wakil Bupati berasal dari wilayah Passi bersatu, atau dari wilayah Lolayan dan wilayah Dumoga bersatu, maka Sekretaris Daerah kami minta agar dapat menempatkan Birokrat yang berasal dari Pantura Bolmong.
Dengan pertimbangan, selama ini kursi panglima ASN ini, belum pernah dijabat oleh Birokrat asal Pantura. Ada beberapa birokrat asal pantura yang memenuhi syarat kepangkatan, antara lain Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Deddy Mokodongan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Farida Mooduto, Kadis Pendidikan Renti Mokoginta serta Kadis Kesehatan Julin Papuling.
Hal ini, lanjut Roni, menjadi santer dibicarakan publik, lantaran Tahlis Galang, beberapa waktu lalu telah mengikuti Job Fit di lingkungan Pemprov Sulut. Papa Ain, sapaan akrab Sekda Bolmong ini, dikenal sebagai salah satu birokrat terbaik Sulut, dalam kurun waktu lima tahun terakhir bertugas sebagai Sekda Bolmong.
Sosok yang berhasil merubah penilaian Badan Pemeriksa Keuangan/BPK dari kesemerautan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah /LKPD dari tidak bertanggungjawab/ Disclaimer menjadi Wajar Tanpa Pengecualian/WTP, selama tiga tahun berturut.
Titisan darah kental Marhaenisme, aktivis PDI Perjuangan dari ayahnya mendiang Om Galang. Papa Ain, meniti karier birokratnya mulai dari Camat Lolak hingga tiga kali berpindah tugas sebagai Sekretaris Daerah di tiga daerah.
Laporan: Arman
Editor: Budi Santoso