JATIMSURABAYA

Kunjungi RSUD Haji Surabaya, Dirjampelkes BPJS Kesehatan Pastikan Layanan Mudah Cepat dan Setara

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati bertatap muka dengan salah satu pasien rawat jalan di poli RSUD Haji, (15/6) dok.foto: SDM Komlik

SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Transformasi mutu layanan merupakan salah satu strategi organisasi yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan sejak tahun 2023. Adanya transformasi mutu layanan diharapkan meningkatkan kepuasan peserta pengguna layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati mengungkapkan pihaknya pun terus memastikan bahwa transformasi mutu layanan pada fasiltas kesehatan mitra kerja BPJS Kesehatan berjalan dengan baik.

“Kedatangan kami kali ini untuk memberikan apresiasi kepada RSUD Haji Provinsi Jawa Timur selaku fasilitas kesehatan mitra kerja BPJS Kesehatan yang telah membantu dalam memberikan pelayanan yang baik kepada peserta JKN. Selain itu juga, kami ikut memastikan bahwa layanan bagi peserta JKN sesuai dengan apa yang diharapkan,” ujar Lily di Surabaya, kamis (15/06).

Sekarang ini tahun 2023, lanjut Lily, adalah tahun transformasi mutu layanan JKN. Ia pun mengharapkan minimal tiga hal utama terkait mutu yaitu pelayanan yang mudah, cepat dan setara dapat diwujudkan dan terlaksana terlebih dahulu.

“Mudah artinya supaya tidak ada lagi persyaratan administrasi yang menyulitkan peserta. Jadi tidak lagi bawa fotokopi berkas dan sebagainya, cukup bawa NIK atau KTP sudah bisa dilayani. Selanjutnya pelayanan cepat, antara lain dengan implementasi antrean online. BPJS Kesehatan mengharapkan tidak ada lagi penumpukan antrean yang terlalu panjang di rumah sakit,” ungkap Lily.

Jadi peserta JKN mulai dari datang sampai selesai bisa dilayani dengan cepat, sambung Lily. Kemudian setara artinya tidak ada diskriminasi bahwa peserta JKN sebagai pelanggan terbesar rumah sakit saat ini. BPJS Kesehatan mengharapkan layanan yang diberikan jauh lebih baik tidak beda dengan pasien berbayar atau berstatus pasien umum.

“Tadi saya langsung bertatap muka dengan beberapa pasien rawat jalan di poli RSUD Haji. Mereka (para pasien) mengaku cukup puas dengan pelayanan yang ada di RSUD Haji. Tidak ada iur biaya, ini sangat penting. Kemudian tidak dipulangkan sebelum waktunya. Sekarang ini sering terjadi, jadi kami saat melakukan kunjungan seperti ini, juga ingin membuktikan, benar tidaknya rumor atau isu-isu yang beredar tentang layanan JKN tersebut,” ujar Lily.

Lebih jauh Lily menyampaikan pada kunjungannya di RSUD Haji kali ini, ia tidak menemukan hal diluar prosedur pelayanan kepada peserta JKN termasuk tentang iur biaya ataupun yang dipulangkan sebelum waktunya. Pihaknya mengharapkan ke depannya RSUD Haji terus meningkatkan layanannya.

“Sistem informasi di RSUD Haji yang sudah baik ini merupakan salah satu hal yang dapat lebih ditingkatkan lagi. Harapan kami agar ke depannya kerjasama RSUD Haji Provinsi Jawa Timur selaku mitra kerja BPJS Kesehatan akan semakin baik semakin sinergis dalam mengawal transformasi mutu layanan JKN,” tutur Lily.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Herlin Ferliana Direktur RSUD Haji Provinsi Jawa Timur menjelaskan bahwa pada prinsipnya, selaku fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, pihaknya selalu memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengacu pada tiga pilar. Pilar pertama pemberi pelayanan, yang kedua pilar BPJS Kesehatan dan yang ketiga pilar pasien peserta JKN. 

“Tentang bagaimana pasien pengguna layanan kesehatan ini bisa kita layani dengan mudah, cepat, setara tidak ada perbedaan dan diskriminasi. RSUD Haji berikhtiar sangat keras, untuk membuat inovasi-inovasi sehingga pelayanan harus selalu terus kita tingkatkan kualitas, kecepatan, keramahan dan lain sebagainya,” ungkap Herlin.

Alasan hal itu dilaksanakan, sambung Herlin, adalah agar pasien yang sudah terdaftar sebagai peserta program JKN, bisa dikawal dan terlayani dengan baik apabila memerlukan pelayanan kesehatan. Herlin mengatakan mengenai transformasi mutu layanan JKN di RSUD Haji, pihaknya terus berupaya memberikan layanan melalui digitalisasi. 

“Termasuk rekam medik, e-resep dan e-pendaftaran. Seperti menunggu obat, sehingga pasien kapan bisa tahu mengambil obat dan kapan dilayani. Karena dengan digitalisasi itu akan mempermudah pelayanan, efisiensi pelayanan dan membuat pelayanan tidak ribet, semua inovasi kita arahkan ke digitalisasi,” pungkas Herlin.

Laporan: rn/ws/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button