
Wadir Pelayanan RSUD Provinsi NTB dr. Qomarul Islamiyati, Sp.KJ. (dok.foto: Aini)
MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) yang berupa angka. Indeks Kepuasan Masyarakat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja pemerintah, lembaga publik, atau sektor swasta dalam memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Dengan memperoleh informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat, pemerintah dan organisasi dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengambil tindakan yang sesuai untuk meningkatkan kepuasan masyarakat.
Direktur RSUD Provinsi NTB Melalui dr. H. Lalu Herman Mahaputra, M.Kes., MH melalui Wadir Pelayanan dr. Qomarul Islamiyati, Sp.KJ menyampaikan bahwa Indeks kepuasan masyarakat sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan, di samping itu data IKM akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Mengacu pada peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 14 tahun 2017, tim survei kepuasan masyarakat pada RSUD Provinsi NTB melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pada unit pelayanan.
“Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB telah mengemukakan IKM terhadap pelayan kesehatan pada periode tribulan pertama tahun 2023 ini mencapai 3,537 dengan nilai konversi ikm 88,41% dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa secara umum mutu pelayanan pada triwulan 1 tahun 2023 masuk dalam kategori A”. Ungkapnya Saat ditemui wartawan ini di ruangan nya. Senin, 19/06/2023.
Ia melanjutkan bahwa Dengan hasil tersebut dapat diartikan bahwa kinerja di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB khususnya pada unit pelayanan IRNA, IRJ, dan IRB adalah sangat baik secara keseluruhan nilai rata-rata pada tiap unit kerja adalah masalah kecepatan pelayanan yang masih menjadi persoalan terutama pada IRNA maupun IRJ sedangkan untuk IRD sendiri sudah ada perubahan menjadi lebih baik karena proses selektif terhadap pasien.
Wadir pelayanan menjelaskan bahwa Ikhtiar yang dilakukan pihak manajemen dalam hal kecepatan pelayanan terutama di IRJA adalah mengoptimalkan peran manajer on duty (MOD) dalam melakukan pendampingan pendaftaran mandiri sehingga pasien penyelesaian administrasi menjadi lebih cepat dan permasalahan parkir di IRD
“Bentuk tindak lanjut oleh pihak manajemen Rumah Sakit dengan menyediakan lahan parkir baru di sebelah timur gedung IRD baru semua ikhtiar yang dilakukan oleh RSUD provinsi Nusa Tenggara Barat adalah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakatlah”. Tuturnya.
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso