Tokoh Muda Gayo Lues Faisal Sukri (Dok.Foto: dir)
GAYO LUES, BIDIKNASIONAL.com – Banyaknya tanjakan dan turunan ekstrem di jalur Pining – Blang Kejeren, tepat di Desa Gajah Kecamatan Pining, jalur itu rawan kecelakaan lalu lintas. Jalur ini bahkan tokoh muda gayo lues minta Drs Alhuri Pj Bupati cari solusi untuk mengurangi resiko timbulnya korban jiwa.
“Kecelakaan sering ada karena kemungkinan besar karena mereka belum tahu medannya,” kata tokoh muda Gayo Lues Faisal Sukri saat ditemui Bidik Nasional di kediamannya, ,
Di desa sentang selasa(20/6/2023).Selain itu, kebanyakan laka lantas yang terjadi menimpa pengendara dengan kendaraan bermotor jenis matik yang menuruni jalur Pining- Blang Kejeren.
Faisal Sukri menambah kan , hal itu karena sebelum menuruni jalur Gajah pengendara sudah menggunakan rem dan saat menuruni jalur tersebut rem menjadi panas lalu blong.
“Biasanya yang menggunakan kendaraan jenis matik, karena kan jalannya turunan curam ya dan rem sudah panas lalu kosong remnya dan terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Kendati demikian, dia menyebut sebagian besar korban laka lantas di jalur Gajah mengalami luka parah dan merengut nyawa.
“Ada (laka lantas di jalur gajah) parah, Selain itu di setiap tikungan atau turunan curam tidak ada pengaman atau tidak dipasangi ban bekas,” ujarnya.
Terkait korban laka lantas hingga berujung meninggal dunia, Faisal sukri menyebut ada. “Kalau korban yang sampai meninggal itu ada, satu kalau tidak dua dan terjadi pada dini hari tadikatanya.
Faisal Sukri menambahkan, penyebab rawannya jalur Gajah akan kecelakaan lalu lintas dan bencana alam adalah karena kondisi geografisnya. Karena itu, mengimbau kepada pengendara yang belum pernah melintas jalur Gajah untuk tidak nekat melintas.
“Jalan turun dan rawan longsor serta tanjakan yang tinggi. Jadi kalau yang tidak menguasai medan diharapkan berhati-hati t” katanya.
Jalur Pining- Blang Kejeren tepatnya di desa Gajah agar menjadi perhatian serius Pj Bupati Drs Alhuri dan mencari Solusinya untuk mengurangi terjadi laka lantas di kemudian hari, pungkasnya.
Laporan: dir
Editor: Budi Santoso