
Kunjungan kerja Direktur Keuangan dan Investasi (DIRKEUIN) BPJS Kesehatan Arief Witjaksono Juwono Putro di FKTP Klinik Widya Mandiri Surabaya, Jumat (07/07) Foto: SDM Komlik
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus memfokuskan pada peningkatan mutu layanan. Salah satu inovasi terbarunya adalah melalui implementasi pembiayaan Supply Infrastructure Financing (SIF) bekerja sama dengan fasilitas kesehatan mitra dan lembaga perbankan.
Direktur Keuangan dan Investasi (DIRKEUIN) BPJS Kesehatan Arief Witjaksono Juwono Putro mengatakan Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) milik pemerintah seperti Puskesmas, sudah mendapatkan pembiayaan dari pemerintah. Berbeda halnya dengan klinik pratama atau swasta yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
“Dengan adanya program SIF ini ada pembiayaan yang ditujukan bagi Faskes non pemerintah. Inovasi BPJS Kesehatan kali ini telah memberlakukan kredensialing guna mendorong mitra kerja mencapai layanan faskes yang ideal. Manfaat Kredensialing sendiri ini untuk menghindari penerimaan fasilitas kesehatan yang tidak bermutu dan tidak memenuhi standar, mendukung pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), mendukung persyaratan legal dan mendorong kompetisi antar faskes untuk menjadi provider JKN,” ujar Arief saat melakukan kunjungannya di FKTP Klinik Widya Mandiri Surabaya, Jumat (07/07).
Selama kunjungan tersebut, Arief menekankan bahwa BPJS Kesehatan melihat bagaimana upaya klinik dalam meningkatkan sarana prasarana melalui pembiayaan dari perbankan. Melalui program Supply Infrastructure Financing, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan perbankan untuk memberikan kemudahan dalam mengembangkan kredit modal kerja guna meningkatkan sarana prasarana bagi Fasilitas Kesehatan yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
“Dengan adanya program ini, diharapkan faskes dapat memperoleh sumber dana untuk pengembangan infrastruktur dan pelayanan, sehingga meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan secara berkesinambungan. Namun muaranya tetap pada mutu layanan dan pelayanan,” tutur Arief.
Dalam kunjungan tersebut, Arief juga menyampaikan bahwa faskes sebagai pengelola, dengan mendapatkan pembiayaan dari perbankan, dapat melakukan peningkatan fasilitas sarana prasarana yang ada di faskes. Hal tersebut akan berdampak pada pelayanan yang lebih baik.
“Kami berharap klinik ini dapat memperbaiki modal unit, merenovasi bangunan agar peserta merasa nyaman dan mendapatkan pelayanan yang baik, seperti ruangan yang nyaman dengan fasilitas AC dan alat-alat medis yang selalu terupdate,” tambah Arief.
Arief menegaskan peran BPJS Kesehatan dalam SIF adalah sebagai pihak ketiga yang menjadi penyedia data untuk kemudahan pencairan kredit, seperti jumlah peserta yang terdaftar pada faskes tersebut, berapa lama menjadi mitra BPJS Kesehatan dan yang lainnya. Bank kemudian memberikan kredit, bahkan ada yang tanpa agunan.
“Fokus utama BPJS Kesehatan adalah mutu layanan yang melibatkan semua pihak, termasuk Duta BPJS Kesehatan dan semua mitra kerja. Semua pihak harus mengutamakan pelayanan cepat, mudah, dan setara sesuai dengan komitmen layanan yang dijanjikan,” ungkap Arief.
Ditemui pada kesempatan yang sama, pemilik Klinik Widya Mandiri Widya Prasetyo, menyambut kunjungan Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan tersebut tanpa persiapan khusus. Ia mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu sekitar 4 tahun, pihaknya telah berupaya maksimal untuk meningkatkan fasilitas pelayanan di klinik tersebut. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa bantuan yang diajukan melalui perbankan telah diterima dan akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur klinik.
“Skala prioritas penggunaan dana tersebut akan ditentukan berdasarkan muara pelayanan bagi peserta BPJS Kesehatan, dengan penekanan pada akreditasi dan perbaikan infrastruktur. Dengan demikian, melalui program SIF ini diharapkan fasilitas kesehatan dapat memanfaatkan dana yang telah dicairkan untuk peningkatan sarana prasarana, yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu layanan kesehatan yang diberikan,” ujar Widya.
Laporan: rn/ws/red
Editor: Budi Santoso