Ilustrasi
MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Muhamamd Karunia berhasil dilakukan RSUD Provinsi NTB pada hari Sabtu (5/08/23). Operasi Bayi Kembar Siam *MK yang saat ini berusia 7 Bulan* yang berasal dari Desa Swangi Kecamatan Lombok Timur.
Operasi Bayi Kembar siam ini melibatkan 16 Dokter Spesialis RSUD Provinsi NTB serta melibatkan Dokter Spesialis dari Tim Bayi Kembar Siam RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Istilah Kasus kembar siam ini sama dengan istilah kedokterannya dikenal dengan nama Parasitic ischiopagus conjoined twins.
Adapun nama-nama Tim Medis yang melakukan Operasi Kembar Siam Paracitic Ischiopagus Conjoined Twins di RSUD Provinsi NTB, dr. Sunanto, Sp.BA, dr. Elya Endriani, Sp.An, dr. Linda Silvana Sari, M.Biomed, Sp.A, dr. Nur Nailul, Sp.A, dr. Tristina Wardani, M.Biomed, Sp.A, dr. Ruth Daisy Suriadji, Sp.A, dr. Rifki Kurniawan. Sp.BP, dr. Rudi Febrianto, Sp.OT, dr. H. Suharjendro, Sp.U, dr. Syahriar Muhammad, Sp.Rad, dr. Andi Nauman Saputra,Sp.An-TI, M.Ked. Klinik, dr. Komang Yose Antara, Sp.B, dr. Arif Zuhan, Sp. B.(K) BD, dr. Menik Widyasari, Sp.KFR, dr. I Made Arya Winatha Sp.B(K), dr. Poerwadi, Sp.BA. SubSp DA (K) (Tim Bayi Kembar Siam RSUD DR Soetomo Surabaya), dr. Alki Andana , Sp.B.P.R.E., Subp. K.M. (K) (RSUD Dr. Soetomo Surabaya).
Saat berhasil dihubungi sore ini, ketua tim medis pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam dr. Sunanto, Sp.BA mengatakan bahwa operasi berjalan dengan lancar, dan dibalik kelancaran tersebut ada dukungan dan doa kedua orang tua, serta tim yang ikut membantu, Minggu. 06/08/23.
Ia mengatakan bahwa operasi pemisahan bayi kembar siam ini dilakukan dengan bertahap dan dengan sesuai keahlian masing-masing dokter yang menangani.
“Kita operasi mulai jam 8 sampai jam 22.55. Wita, kita juga melakukan sesuai dengan keahlian kita masing-masing dan bergantian”. Jelas nya.
Ia juga mengatakan bahwa ini merupakan operasi pertama dan tentunya tantangan selama melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam itu ada.
“Tantangannya tentu nya ada karena ini merupakan operasi pertama pada kasus-kasus yang langka. yang diman kita juga harus membuat team dulu, mendapat dukungan dari pak direktur dan pemprov NTB, dan Alhamdulillah semua memberikan dukungan”. Ungkapnya.
Operasi bayi kembar siam secara keseluruhan selesai dan pasien dibawa keluar dari ruang operasi pukul 22.30 Wita dan selanjutnya dilakukan perawatan di ruang ICU/PICU.
“Untuk keadaan saat ini pasien dalam kondisi yang stabil, dan ditangani oleh Dokter Spesialis Anak, dan perkembangan kesehatan nya tentu akan dipantau terus setiap hari oleh Tim Medis, serta untuk beberapa waktu akan dirawat di PICU untuk pemulihan kondisi pasca operasi yang panjang, agar keadaan bayi semakin stabil, kita harapkan dalam 3 s/d 5 hari kedepan dia sudah membaik” harapnya.
Dr. Sunanto mengatakan jika pasien sudah diizinkan pulang pihak RSUD Provinsi NTB akan terus memantau perkembangan bayi tersebut.
“Iya tentu akan kita berikan perhatian lanjutan pada anak ini”. Tuturnya
Dengan berhasilnya operasi pemisahan bayi kembar siam ini diharapkan untuk semua masyarakat NTB khusus nya tidak perlu lagi takut dan khawatir bila menemukan kasus kasus dengan kelainan bawaan, karena RSUD Provinsi NTB, akan membantu.
“Saya sangat bangga dan senang, apalagi kita dapat melakukan operasi ini di RSUD Prov NTB ini, sehingga kita tidak perlu lagi membawa pasien ke luar daerah” tutupnya.
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso