GROBOGANJATENG

Keluarga Susanto Dokter Gadungan Nyaris Tak Percaya, Malu Namun Bangga

GROBOGAN, BIDIKNASIONAL.com – Ramainya pemberitaan di beberapa media juga viral di media sosial, mengenai dokter gadungan bernama susanto. Keluarga Nyaris Tak Percaya, Mereka Malu Namun Bangga.

Keluarga mengaku tak pernah mengetahui bahwa Susanto, dokter gadungan pernah tersandung masalah hukum dan dipenjara. Keluarga tak percaya, Susanto dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan baik bisa melakukan perbuatan tersebut.

“Dia tertutup, tidak pernah berbagi cerita dengan keluarga. Baru tahu hari ini tahu. Saya kaget saat mendengar anak saya terjerat kasus hukum. Gak pernah cerita kerja apa. Kalau pulang paling langsung mandi, tidur, berangkat kerja,” ungkap Suparmi (65), ibu kandung Susanto, Kamis(14/9).

Suparmi tinggal di rumah sederhana di Dusun Kawu, Desa Tunggulrejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan.

Menurutnya, sejak kecil, Susanto yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dikenal sebagai anak yang baik dan pandai. Anaknya mengenyam pendidikan SD hingga SMP di Kecamatan Gabus.

“Anaknya pintar, selalu peringkat 1 di kelasnya. Mendapatkan bea siswa juga. Hingga akhirnya sekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang,” ujarnya.

Bahkan, uang sakunya tak pernah dipakai untuk jajan. Ia biasanya diberi jajan oleh temannya yang minta dibantu saat pelajaran.

“Uangnya biasanya dikumpulkan. Terus diberikan kepada saya lagi,” kata Suparmi.

Usai lulus SMA, lanjut Suparmi, anaknya berpamitan untuk melanjutkan kuliah di Australia. Bahkan saat berangkat pun sempat berpamitan dengan membawa koper besar.

“Empat tahun kemudian baru pulang dan menunjukkan ijazah kedokteran kepada saya,” ujarnya.

Menurut Suparmi, setelah bekerja, anaknya beberapa kali menjenguknya. Namun ia tidak pernah cerita tentang pekerjaannya.

“Dulu 2/3 bulan sering ke sini. Kalau saya kangen, biasanya telpon. Orangnya tertutup. Kalau saya tahu dia berbuat salah seperti itu, pasti saya ingatkan,” ungkapnya.

Disisi lain, dirinya malu karena cibiran orang, namun di sisi lain, dirinya bangga karena kejahatan yang dilakukan tidak merugikan masyarakat kecil.

“Dia tidak pernah menceritakan kesedihannya, namun setiap pulang selalu membawa kebahagiaan untuk keluarga. Bahkan saat kesandung kasus Dokter Gadungan yeng terjadi di Surabaya, dirinya tak pernah menghubungi keluarga,” jelasnya.

Diketahui sebelumnya dikutib dari detikjatim.com, Susanto, lulusan SMA yang lolos jadi dokter gadungan selama 2 tahun di RS PHC Surabaya Susanto dokter gadungan pernah menyamar menjadi dokter kandungan. Ia ketahuan saat grogi melakukan operasi caesar.

Susanto dokter gadungan ternyata tak hanya pernah menyamar menjadi dokter first aid di klinik milik PT Pelindo Husada Citra (PHC). Ia juga pernah menjadi dokter kandungan di salah satu RS di Jawa Tengah.

Pihak IDI melaporkan, salah satu insiden yang mengawali terbongkarnya tipu daya ini adalah kejadian Susanto berpura-pura menjadi dokter kandungan. IDI mengungkapkan detik-detik saat Susanto diminta menangani operasi caesar, namun ia mendadak grogi.

“Pada saat masuk operasi caesar, dokter Susanto gadungan ini grogi dan salah satu perawatnya mengetahui itu, kemudian melapor ke direktur. Direktur melapor ke polisi. Dari kejadian itu sempat diproses secara hukum dan mendapatkan hukuman 20 bulan,” ungkap Wakil Sekjen PB IDI dan Mantan Ketua IDI Grobogan dr Telogo Wismo dikutip dari detikHealth, Kamis (14/9/2023).

“Itu hanya kasus yang menjadi pemicu terbongkarnya dokter Susanto sebagai dokter gadungan. Yang lain-lain sebetulnya banyak,” ujarnya lebih lanjut.

Tipuan Susanto akhirnya terbongkar gegara PT PHC hendak melakukan perpanjangan kontrak kerja. Namun kemudian, pihak manajemen PHC menemukan ketidaksesuaian antara hasil foto dengan Sertifikat Tanda Registrasi yang dikirimkan oleh Susanto.

Setelah diperiksa, barulah ketahuan bahwa data yang digunakan Susanto sebenarnya adalah milik dr Anggi Yurikno, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Karya Pangalengan Bhakti Sehat Bandung. (sumber: RMOL)

Laporan: Heru Budianto

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button