Kandang ternak milik Sukrim warga Dusun Kalipang, Desa Pelang, Kecamatan Kembangbau, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ludes terbakar (Foto. dok: Lilis)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Sebuah kandang ternak di Dusun Kalipang Desa Pelang, Kecamatan Kembangbau, Kabupaten Lamongan ludes terbakar, Akibatnya delapan ekor kambing mati terpanggang di dalam kandang, dua ekor kambing dan empat ekor sapi masih bisa terselamatkan namun mengalami luka bakar.
Selain itu, rumah tembok bagian depan milik Sukrim separuhnya juga ikut terbakar termasuk rumah tetangganya bagian samping belakang sisi selatan rumahnya.
Sementara, Sali (50) seorang saksi warga setempat mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB dan api baru diketahui sekira pukul 13.52 WIB. Saat itu saksi melihat kobaran api cukup besar yang berasal dari kandang ternak milik Sukrim.
“Dia saat menggarap lahan pertaniannya tepatnya jauh dibelakang arah kandang tersebut,” kata Sali saat dikonfirmasi usai kejadian kebakaran, pada Senin, Sore (25/9/2023).
Setelah melihat adanya kobaran api, sambung Sali, langsung berlari untuk memberitahukan kejadian itu kepada warga lainnya. Namun di loaksi sudah ada beberapa orang tetangganya di lokasi kejadian. Tak lama setelah itu, insiden ini di laporkan ke Polsek dan Kecamatan Kembangbau melalu Kepala Desa Pelang.
Kapolsek Kembangbahu Iptu Witono Hariadi, S.H., mengungkapkan dalam kejadian kebakaran ini, setelah kami mendapatkan laporan dari warga masyarakat adanya kebakaran rumah di desa Pelang tepatnya dusun Kalipang, kecamatan Kembangbau.
Selanjutnya, sesampainya di lokasi, petugas Damkar langsung berupaya memadamkan api bersama aparat kepolisian, Babinsa, Satpol PP dan dibantu oleh warga masyarakat sekitar.
“Upaya pemadaman ini, kata dia, berlangsung sekitar 35 menit atau si jago merah dapat dipadamkan sekitar pukul 15.33 WIB,” ungkap Iptu Witono di lokasi kebakaran.
Kaolsek menyebut penyebab sementara kebakaran ini diduga dari bara api sisa pembakaran (bediang) sisa makanan ternak, kemudian memicu api menjalar ke jerami makanan ternak. Selain itu, imbuh Iptu Suwito, setelah kami bersama melihat di lokasi, kandang ini ditinggalkan oleh penjaganya untuk mencari rumput.
Kejadian kebakaran ini terjadi karena angin kencang dan menjalar, sehingga membakar kandang. Sedangkan untuk rumah di depannya ini sebagian saja yang terbakar, untuk kandang yang terbakar ini total semuanya.
Diantaranya delapan ekor kambing mati terpanggang di dalam kandang, dua ekor kambing dan empat ekor sapi masih bisa terselamatkan namun mengalami luka bakar.
“Untuk kejadian tersebut Polsek Kembangbau menegaskan, ini murni akibat dari bediang (bara api sisa makanan ternak yang di bakar),” katanya.
Akibat kejadian ini, tambah Iptu Suwito, estimasi kerugian yang dialami pemilik kandang tersebut diperkirakan mencapai Rp. 60 juta. “Itu termasuk delapan ekor kambing yang mati.
Dalam kejadian ini, kami (Kapolsek Kembangbau) menghimbau kepada masyarakat. “Karena ini musim kemarau panjang masyarakat agar berhati-hati dalam membakar sampah, kemudian lahan tebu yang dipotong-potong untuk makanan ternak dan sisanya yang dibakar.
Selain itu sebaiknya kalau membuat bara api untuk mengusir nyamuk di kandang sebaiknya pakek tong sehingga Insya’Allah aman dan api tidak menjalar kemana-mana. Karna selama ini kan manual sehingga rawan terjadinya kebakaran,” pungkasnya.
Ditempat kejadian kebakaran, Camat Kembangbau Sutikno menambahkan, kebakaran ini terjadi di kandang ternak kambing dan sapi milik warga Kalipang Desa Pelang, kecamatan Kembangbau, karena ditinggal pemiliknya keluar rumah, sehingga tidak mengetahui kejadian kebakaran di kandang ternaknya tepatnya di belakang rumah.
Karena konstruksi kandangnya berupa kayu, sehingga api lebih cepat menjalar apalagi dengan adanya tiupan angin. Selain itu, kata Camat Sutikno, dalam kejadian ini ada ternak kambing yang ikut terbakar di dalam kandang.
Setelah melakukan kegiatan di lapangan, kami kembali.ke kantor kecamatan, dan sekitar pukul 14.10 WIB mendapatkan laporan dari Kasi Trantib ada kebakaran. Setelah itu kami langsung menuju lokasi kebakaran.
Dengan kejadian ini kami berharap kepada masyarakat, kejadian kebakaran ini untuk menjadikan perhatian pada masyarakat semuanya. Agar di dalam setiap harinya jangan sampai di rumahnya menunggalkan sepercik api sedikitpun.
Selain itu, menurut Camat Sutikno, kalau memang ada bakar-bakar pastikan kalau meninggalkan tempat api sudah padam. Begitu juga stop contak listrik yang ada di rumah kalau di tinggal beberapa lama harus di cabut semua serta kompor-kompor juga harus di perhatikan.
Untuk upaya sosial kepada korban kebakaran, oleh Camat disampaikan, “Ya (Camat) nanti kita laporkan kepada BPBD maupun Dinas Sosial untuk mendapatkan santunan walaupun tidak banyak dan tidak sebanding dengan kerugian yang dialami. Namun demikian, agar sedikit untuk bisa meringankan beban sebagai perhatian dari pemerintah bagi warga korban kebakaran ini.
Penulis : Lilis
Editorial : Budi Santoso