BANDUNGJABAR

Pembukaan PKW LKP MEY Level Platinum Tahap 2 dalam Rangkaian Acara LKP MEY Wedding EXPO 2023

Koordinator Pokja PKW Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendibbudristek RI, DR. Kastum, M. Pd memukul gong tanda resmi dibukanya program PKW Level Platinum Tahap 2 (Foto: Zaen BN.com)

KAB. BANDUNG, BIDIKNASIONAL.com – Pembukaan atau Opening Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) 2023 dengan Level Platinum Tahap 2 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) MEY digelar dalam rangkaian acara LKP MEY Wedding Expo yang diselenggarakan di Miko Mall Bandung, Kamis, 28 September 2023.

LKP MEY Wedding Expo sendiri diselenggarakan sebagai media silaturahmi, promosi dan eksistensi para alumni LKP MEY dari berbagai Angkatan yang sudah sukses menjadi WO dan Mua maupun bagi yang sedang merintis usaha di industri pernikahan. Acara ini bekerjasama dengan OJK RI atau Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.

Dalam rangkaian acara ini digelar Pembukaan PKW Platinum LKP Mey, Graduation siswa PKW Tahap 1, Lomba Rias Pengantin, Pagelaran Pengantin, Talkshow, Bedah Film, dan menghadirkan 14 Stand Sanggar Rias yang terdiri dari 2 stand rintisan usaha PKW Angkatan 2022 dan 2023 tahap 1. Sedang 12 stand lainnya merupakan alumni LKP Mey dari berbagai angkatan.

Peninjauan booth Expo Wedding di Miko Mall, Kamis 28 September 2023

Acara Pembukaan PKW Platinum LKP Mey ini sengaja digelar dalam rangkaian acara Wedding Expo tersebut untuk lebih memotivasi siswa siswa PKW Platinum ini setelah melihat keberhasilan kakak-kakak kelas nya. Acara pembukaan diawali dengan lomba tata rias pengantin sebanyak 30 peserta dengan menghadirkan para juri yang memiliki kompetensi di bidang tata rias atau Make Up Artist (MUA). Suasana pun semakin ramai dan hangat saat waktu perlombaan tata rias menjelang menit-menit akhir dari waktu yang ditentukan panitia.

Dalam sambutannya, Pimpinan LKP Mey, Delis Lela Haryati, S.Pd.I., M.Pd menyatakan prosesi pembukaan atau Opening PKW 2023 sendiri terlaksana bersamaan dengan acara graduation PKW Level Silver Tahap 1. Hal tersebut ditambahkannya, agar menjadi dorongan bagi peserta PKW Tahap 2 agar bersemangat mengikuti dan menjalankan PKW.

“Bagi peserta, agar terus semangat jangan sampai kendor. Adik-adik peserta PKW tinggal mengikuti pembelajaran dari pemateri yang telah dipersiapkan. Peserta akan mendapatkan pembelajaran atau kursus secara gratis, fasilitas alat, modal awal hingga nantinya diberikan pendampingan pun secara gratis,” beber Teh Mey sapaan akrabnya.

Dan yang menariknya, pada pembelajaran PKW Tahap 2 ini, ada materi tambahan yakni materi ajar make up karakter. Karena LKP Mey bekerjasama dengan DMP PH (Dragon Motion Picture Production House). Dan pada pertengahan bulan Oktober nanti, siswa siswa PKW ini rencananya akan diturunkan untuk PJBL (Project Based Learning) menjadi Make up Artis untuk Film ‘SELASIH IRENG’ dan ‘SUNDEL BOLONG’ garapan DMP PH. Selain PJBL pada beberapa proyek acara Pernikahan.

“Selain make up karakter, juga ada materi photoshoot oleh DR. Andang Iskandar, M.Ds selaku Ketua LSK Photograpy dan Dosen Pasca Sarjana ISBI (Insitute Seni Budaya Indonesia), sementara materi kewirausahaan oleh DR. Fitriani, M.Pd Dosen pasca Sarjana Unpad & Uninus,” urai Teh Mey.

Pimpinan LKP Mey, Delis Lela Haryati saat memberikan sambutan

Untuk Lembaga permodalan, LKP Mey telah berkolaborasi dan bekerjasama dengan pihak perbankan diantaranya, Bank BPR dengan Program unggulan nya pinjaman tanpa bunga dan tanpa agunan, juga Bank BRI. Dan satu lagi Koperasi Sunda Putri yang merupakan Koprasi milik Asosiasi Ahli Rias Pengantin KATALIA yang sudah berdiri selama 10 Tahun dan sudah sangat membantu para Perias dalam pengadaan alat alat Rias dengan pembayaran secara dicicil dan keuntungan koprasi nya dikembalikan lagi dibagikan kepada anggota nya. Sehingga rintisan usaha PKW inipun memiliki akses berkembang dan terbantu permodalannya.

“Dan output dari Program PKW Platinum ini sebuah rencana jangka Panjang yang semoga atas Izin Allah bisa terealisasikan, yaitu rencana untuk membangun Kampung Pengantin di lokasi sekitar LKP Mey, yaitu sebuah area all in pengantin yang menjadi tempat kreatifitas, produktifitas dan diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata di kabupaten Bandung, dimana disitu tidak hanya dibangun sanggar sanggar rias rintisan usaha PKW, tetapi juga ada produktifitas keseharian dari para anggota rintisan usaha tersebut dengan menjadi para pengrajin baju-baju pengantin, seni payet kebaya, membuat asesoris pengantin dan kebutuhan-kebutuhan lain, yang nantinya juga akan memberdayakan masyarakat sekitar menjadi para pengrajin kebutuhan kebutuhan pengantin,” ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, di area ini juga direncanakan ada panggung pertunjukan yang akan menampilkan berbagai kreatifitas di bidang Tata Rias pengantin. Untuk rencana ini, diakui Mey, sudah mendapatkan dukungan dari Kepala Desa Parungserab dan juga Bupati Bandung.

“Hingga kini kami masih mengumpulkan para investor agar agar bisa merealisasikan program tersebut. Dan tentunya ini menunjukan begitu besar perhatian bagi para pelaku UMKM dari PKW ini,” terangnya.

Secara simbolis, acara pembukaan program PKW Tahap 2 Level Platinum dilakukan dengan memukul gong oleh Koordinator Pokja PKW Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek RI, DR Kastum., M.Pd diikuti tarian rampak kendang oleh 4 orang siswa PKW 2023.

Sementara itu, Koordinator Pokja PKW Direktorat Kursus dan Pelatihan Kemendikbudristek RI, DR Kastum., M.Pd menjelaskan program PWK telah berlangsung di seluruh Indonesia. Hal tersebut guna bangkitnya para pelaku wirausaha yang jumlahnya relatif masih sedikit.

Kastum juga menjelaskan harapan dari program PKW ini bisa membantu masyarakat dalam mendirikan usaha baru atau meniptakan lapangan pekerjaan, begitu pula lebih jauhnya dapat membantu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

“LKP Mey mendapat bantuan hingga tahap 2 ini, karena programnya kami nilai sangat bagus dan mampu menjaring dan menghasilkan peserta PKW seperti yang hari ini diperlihatkan, dari pembelajaran PKW mereka memiliki skill dalam tata rias pengantin hingga siap terjun membuka lapangan pekerjaan baru di masyarakat,” jelas Kastum.

Pada kesempatan itu, Kastum juga mewanti-wanti agar peserta PKW baik peserta pada tahap 1 dan 2 untuk tidak bekerja pada perusahaan orang lain, akan tetapi mempu menciptakan usaha baru dengan fasilitas yang telah diberikan dalam program PKW yang diselenggarakan LKP Mey ini.

Sedang diutarakan Kepala Bidang Pendidikan Non Formal mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Ruli Hadiana bahwa program PKW ini sangat bagus dan tentunya akan menimbulkan inspirasi dan motivasi bagi yang lain untuk melakukan hal yang sama, bahkan juga akan memberikan pengetahuan-pengetahuan baru di bidang tata rias pengantin yang baik sesuai materi yang diberikan dalam program PKW ini.

“Kami dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung tentu sangat mendukung pelaksanaan PKW ini dengan harapan muncul bos-bos baru atau pelaku usaha baru dengan tujuan terciptanya pelaku usaha baru. Terlebih ke depan rencananya akan dibangun Kampung Pengantin di Desa Parungserab Kecamatan Soreang ini menjadi hal yang positif dan perlu mendapat dukungan semua pihak,” tegasnya.

Karena itu pula, dirinya berharap kepada para peserta PKW agar setelah lulus dari pendidikan bukan untuk mencari kerja, tetapi justru harus menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Seperti diketahui, peserta PKW 2023 Tahap 2 ini diikuti sebanyak 45 peserta didik. Program PKW adalah layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha. Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan pula agar program PKW ini dapat mengubah pola pikir atau mindset peserta didik dari bekerja berubah menjadi membuka lapangan pekerjaan.

Laporan: Zaen

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button