JATENGPEKALONGAN

Dugaan Pengkondisian Lelang Proyek LPSE, Ini Kata Kabag PBJ Kota Pekalongan 

Ilustrasi

KOTA PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Dugaan proses lelang pekerjaan di Kota Pekalongan sudah terkondisikan rupanya bukan isapan jempol. Dampak dari praktik monopoli tersebut menyebabkan sejumlah jasa konstruksi merasa kecewa dalam proses regulasi pelelangan di Kota Pekalongan.

“Banyak teman-teman kami  jasa konstruksi tidak mendapatkan pekerjaan tender proyek  lelang yang  ada di kota Pekalongan dari 2022 hingga 2023,” ungkap salah satu pelaku jasa konstruksi kepada media yang minta namanya disamarkan, Sabtu (30/9/2029).

Ia menyebut dalam setahun terakhir itu diduga karena ada praktik pengkondisian melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Dari beberapa rekan jasa konstruksi yang ada diluar  Kota maupun di kota Pekalongan, di antaranya sama mengeluhkan dalam kondisi yang sama.Persoalan yang dihadapi yakni kesulitan mengikuti proses lelang.

“Lelang itu kan harus fair saling tawar menawar,tapi kalau upload penawaran aja sulit gimana kita bisa menawar,” katanya.

Pihaknya berharap proses lelang bisa kembali seperti dahulu, bisa melakukan penawaran kegiatan pekerjaan dengan mudah, setidaknya bisa ikut mendapat pekerjaan.

“Yang jelas kami ini orang kecil, pelaku jasa konstruksi yang kecil sehingga ketika kita mau melapor dan sebagainya dengan kekuatan yang kecil ini ya akhirnya harus tahu diri lah,” tutupnya.

Salah satu rekanan tidak bisa ikut lelang karena tidak bisa masuk dan upload dokumen di LPSE kota Pekalongan. (Foto: Dikin BN.com)

Sementara itu dikutip dari media Pantura  24.com, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Administrasi Pembangunan (Minbang) Kota Pekalongan, Slamet Mulyadi menampik adanya rekanan yang kesulitan mengunggah dokumen penawaran ke LPSE.

“Untuk upload dokumen itu kan tergantung dari masing-masing penyedia. Jadi penyedia itu sudah dikasih tip, jadi di LPSE itu ada tipnya,” ujar Slamet.

Ia mencontohkan penutupan penawaran pada hari Jum’at jam 10, ya seharusnya upload jangan mepet. Pihaknya tidak meminta penyedia jasa untuk upload. Artinya kalau mau mengikuti silahkan, kalau tidak ya tidak mengapa.

“Kita bantu kemarin ada yang menang kok diam saja. Mereka ini menuduh-nuduh macam-macam tapi setelah kita dampingi ya akhirnya menang kok. Mau upload sendiri ya monggo, yang penting kita di sini membantu saja,” ucapnya.

Dirinya juga membantah adanya transfer data lemot atau bandwidht bisa diatur karena masih ada LPSE support yang artinya kalau tidak bisa upload ya dipersilahkan menemuinya karena akan dibantu.

Laporan: Tim

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button