BLITAR, BIDIKNASIONAL.com – Ketika ada orang meninggal dunia hal yang pertama dilakukan adalah tentang pemulasaraan jenazah yang dilakukan terhadap keluarga yang meninggal dunia, salah satu tempat untuk pemulasaraan adalah di rumah serta di rumah sakit.
Di Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi Blitar sudah berdiri cukup lama pemulasaraan bagi orang yang meninggal dunia. Menurut Husyam Arsyad selaku Kepala Pelaksana Pemulasaraan Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi Blitar ada 2 hal untuk pemulasaraan yakni :
- Insectisius
- Non insectisius
Insectisius yakni pemulasaraan secara lengkap baik APD maupun peralatan lainnya, sedangkan Non Insectisius pemulasaraannya kurang lengkap baik itu APD maupun peralatan lainnya.
Menurut Husyam setiap tahun rata – rata ada sekitar 1200 jenazah yang meninggal baik secara kecelakaan maupun meninggal di rumah sakit, jadi di dalam satu bulan rata – rata ada sekitar 100 orang yang meninggal di Rumah Sakit.
Dalam hal ini meskipun ada mitos tentang orang meninggal di rumah sakit namun pada kenyataannya selama ini tidak ada mitos sama sekali tentang orang yang meninggal.
Menurut dokter Evinanta Pertiwi yang ditugaskan di bagan forensik Rumah Sakit Ngudi Waluyo Wlingi Blitar tidak percaya sama sekali adanya mitos di Rumah Sakit. Menurut dokter yang masih muda ini, selama ini jika ada orang yang meninggal dari Kepolisian dengan kondisi yang masih luka – luka maka akan dibuatkan surat bahwa orang tersebut memang benar – benar dengan kondisi luka pada saat di bawa masuk ke Rumah Sakit.
Dari sini nantinya akan ada dokter dari rumah sakit Kediri yang dibawa oleh Kepolisian untuk mencocokkan dengan data pasien dari rumah sakit Ngudi Waluyo. Sementara itu untuk saat ini gedung untuk pemulasaraan jenazah telah diresmikan oleh Bupati Blitar Rini Syarifah pada tanggal 16 Januari 2023 beserta peralatan – peralatannya masih baru semua dan siap digunakan untuk pemulasaraan jenazah.
Laporan: Sastro
Editor: Budi Santoso