Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas II A Pamekasan, Leksono Novan (Foto: ist)
PAMEKASAN, BIDIKNASIONAL.com – Terkait pemberitaan oleh beberapa media online dalam curhatan mantan Narapidana (Napi) bahwa di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Pamekasan, diduga dalam lingkaran narkoba dan warga binaan mengelola aksi tipu-tipu yang bekerjasama dengan oknum Petugas Sipir, menuai polemik.
Hal tersebut, dijelaskannya Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Kelas II A Pamekasan, Leksono Novan kepada media ini, bahwa pihaknya selalu memperketat penjagaan dan tidak ada satupun barang yang berbahaya seperti narkoba maupun aktifitas lainnya di Lapas, seperti yang disangkakan dalam curhatan mantan Napi.
“Kalaupun ada barang berbahaya seperti narkoba maupun aktifitas pengelolaan bisnis tipu-tipu menggunakan Handphone didalam Lapas, kami akan tindak tegas terhadap narapidana maupun petugas kami (Sipir-red) yang menjaga,” jelas Leksono Novan, kepada wartawan ini, Kamis (26/10/2023).
Dalam pengamanannya, kata Leksono Novan, bahwa pihaknya bersama bawahannya selalu berupaya memelihara keamanan dengan meningkatkan kewaspadaan untuk mengawasi barang kiriman dari para keluarga narapidana yang melakukan besuk di hari-hari tertentu.
“Upaya tersebut, kami lakukan supaya Lapas Pamekasan terbebas dari peredaran narkoba, bahkan penggunaan telepon genggam (Handphone) bagi para narapidana,” ucapnya.
Sehingga Novan sapaan akrabnya memastikan, banyaknya tuduhan dan isu yang beredar diluar tidaklah benar mengenai adanya peredaran narkoba dan penggunaan Handphone di dalam Lapas. Sebab, pihaknya selalu berupaya semaksimal mungkin melakukan razia rutin di kamar-kamar hunian warga binaan.
“Kami rasa banyaknya isu dan tuduhan dari luar itu tidak benar, karena kami sudah melakukan upaya pemeliharaan keamanan penggeledahan setiap kamar hunian warga binaan dengan secara rutin menggelar razia sebanyak 3 kali dalam seminggu,” tandasnya.
“Jadi, kalaupun ada barang masuk seperti narkoba maupun handphone didalam Lapas, bagi saya sangat mustahil karena penjagaan sangat diperketat,” sambung Novan.
Selain itu, pihaknya juga intens melakukan pembinaan terhadap warga binaan dengan tujuan untuk membentuk kepribadian dan kemandirian warga binaan sehingga ada perubahan menjadi pribadi yang lebih baik.
“Mungkin yang sebelumnya dari warga binaan kami ada yang melakukan kesalahan karena khilaf maupun ada dampak psikologis dan melakukan tindak pidana, kami sadarkan pemikiran mereka untuk tidak berbuat pidana lagi,” pungkasnya.
Pewarna: Abd. Rosi
Editor: Budi Santoso