Kabupaten Lamongan mempromosikan produk unggulan berbasis pesantren pada EXPO OPOP Tahun 2023 di Grand Ballroom Al Marwah Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, (Foto. dok: Ist)
LAMONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Kabupaten Lamongan didapuk menjadi City Of Charm pada EXPO OPOP (One Pesantren One Product) tahun 2023 yang diselenggarakan selama 4 (empat) hari di Halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Kamis malam pada (9/11/2023).
Ditunjuknya sebagai city of charm, Kabupaten Lamongan memiliki ruang tersendiri untuk mempromosikan produk unggulan pesantren sekaligus potensi ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren.
” Mengembangkan OPOP harus didukung kesiapan pemerintah maupun pesantren dalam peningkatan skill, baik secara manejerial, leadership, digital IT, finance support hingga lainnya,” tutur Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat hadir meresmikan EXPO OPOP Tahun 2023 di Grand Ballroom Al Marwah Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.
Terlebih ditengah perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, kata Gubernur Khofifah, pondok pesantren (ponpes) yang memiliki hafiz dan hafizah dengan daya ingat yang kuat dapat dibimbing mengembangkan digital sebagai raw input pakar koding.
“OPOP ini sesuatu banget, ayo bersama-sama kita kuatkan kita kembangkan disisi-sisi mana potensi yang belum kita gali dan belum kita maksimalkan, jadi ada kekuatan-kekuatan yang dimiliki pesantren. Sehingga prespektif tradisional ini bukan bearti gaptek (gagap teknologi) dan tertinggal, sehingga harus ada proses improvment yang lebih kuat lagi bahwa pesantren tradisional sekarang ekonominya sudah keren,” tutur Gubernur Khofifah.
Menurut Gubernur Khofifah, hal ini perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, sebab keseriusan membentuk ekosistem yang memadai dibutuhkan perhitungan dan menakar capaian-capaian yang dapat berdampak pada ekosistem penguatan pesantren, dari di dalam pesantren, luar pesantren, maupun di luar negeri.
Menjadi momen spesial bagi Kabupaten Lamongan sebagai city of charm di EXPO OPOP Tahun 2023 yang berlangsung mulai Kamis hingga Minggu (10-13/11).
Pemkab Lamongan memanfatkan momen tersebut untuk mempromosikan dan mengenalkan potensi ekonomi berbasis pesantren melalui berbagai produk unggulan dari ponpes Sunan Drajat, Roudlotul Qur’an Sukodadi, IAI Tabah, Al falahiyah Gowah Turi, Darfiq, Thoriqussalam, hingga UMKM binaan Pemkab Lamongan.
Mendapat kesempatan baik tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan Penprov Jatim untuk Kabupaten Lamongan. Diharapkan melalui event ini dapat memberikan kemandirian sekaligus pondasi ekonomi kerakyatan.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Lamongan saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ibu Gubernur Jawa Timur yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada Kabupaten Lamongan sebagai City Of Charm OPOP Expo 2023,” tutur Bupati Yes.
Sementara, dalam memperkuat ekonomi digital berbasis pesantren, kata Bupati Yes, Pemkab Lamongan terus perkuat kolaborasi antar sektor untuk mendorong sekaligus menjaga eksistensi program santri preneur agar mampu berkembang menjadi sosio preneur di era ekonomi digital.
Berdasarkan data saat ini, di Kabupaten Lamongan terdapat sebanyak 23 koperasi pesantren yang telah tergabung ke dalam program OPOP dengan berbagai produk unggulan mulai dari songkok, batik tulis, kopi wali, olahan jamur, garam, pupuk organik, olahan ikan, pupuk cair, kaligrafi styrofoam, pupuk duri bandeng, jamu herbal hingga air minum dalam kemasan.
Dengan adanya program santri preneur, Pemkab Lamongan bertekad menjadikan pesantren sebagai ekosistem kebangkitan ekonomi sekaligus berperan untuk memberikan pemberdayaan bagi umat dalam mempersempit kesenjangan.
“Kami terus berikhtiar untuk terus memajukan koperasi dan peluang usaha mikro khususnya dilingkungan pesantren memberikan fasilitasi promo usaha baik dalam bentuk expo maupun menggelorakan gerakan nasional bangga buatan indonesia serta selogan lokal di Kabupaten Lamongan #ayoditumbasi,” kata Bupati Yes.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah dalam laporannya mengungkapkan, kegiatan tahunan untuk mempromosikan produk pesantren yang tergabung dalam program OPOP agar lebih dikenal masyarakat maupun memperluas mitra bisnis tahun ini diikuti tak kurang dari 52 unit stan produk unggulan OPOP dari santri preneur, pesantren preneur, dan sosio preneur.
Dengan didukung pelatihan wirausaha digital OPOP akademi, talk show proses pembiayaan keuangan syariah, pasar murah, pelatihan kewirausahaan digital, klinik pembiayaan sayariah berupa pelayanan konsultasi, klinik pelayanan usaha, bisnis forum.
Sekaligus dimeriahkan dengan berbagai lomba mulai dari sholawat banjari, mewarnai anak-anak yang diikuti 500 anak, kupon belanja kelipatan 10 ribu dengan hadih umroh, lomba pemilihan da’i cilik, lomba vlog, pembagian bibit manga dan jambu sebanyak 150 bibit, majelis gen Z islami dan sholawat bersama.
Penulis : Lilis
Editorial : Budi Santoso