Dua lokasi berbeda di jalan Kapasan- Kampung Seng dan di Jalan Jakarta Surabaya diduga para pekerja terindikasi kuat pekerjaan hanya kamuflase mengarah ke pencurian aset negara berupa kabel Telkom yang diduga dilakukan oleh para Sindikat (dok: tim)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Pekerjaan galian Kabel Telkom yang dikerjakan pada dini hari di sejumlah tempat di Surabaya patut diawasi. Pasalnya, informasi diterima bidiknasional.com (bn.com), ada indikasi kuat pekerjaan tersebut hanya kamuflase mengarah ke pencurian aset negara berupa kabel Telkom yang diduga dilakukan oleh para Sindikat. Ironisnya, komplotan ini sudah beraksi hampir satu tahun tapi aman-aman saja tidak ada tindakan tegas dari aparat kepolisian.
Hasil investigasi tim bn. com dan keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, aktifitas para sindikat dilakukan pada tengah malam sekitar pukul 24:00 WIB sampai pukul 04:00 menjelang subuh WIB. Mereka melakukan secara serempak diberbagai tempat di Surabaya, terbagi dalam beberapa kelompok. Antar kelompok mereka saling komunikasi dan koordinasi jika ada hal hal yang mencurigakan mereka segera menghentikan aksinya.
Saat beraksi, modusnya sebagian mereka memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti memakai rompi kerja warna menyala, senter dan lampu penerang, serta sejumlah peralatan kerja seperti cangkul, lingggis, bor. Jika dilihat sepintas seolah-oleh pekerjaan mereka legal resmi dari Telkom, namun yang membedakan tidak ada papan keterangan ini pekerjaan apa dan dari instansi mana. “ Diduga ini dilakukan untuk mengelabui masyarakat dan aparat penegak hukum,” ujar sumber bn.com Kamis (30/11/2023).
Lebih lanjut kata sumber itu, pekerjaan ini selalu dilakukan pada tengah malam sampai menjelang subuh dan selalu berpindah – pindah tempat. Jika kabel tembaga yang harganya mahal dirasa sudah habis, maka, para sindikat akan berpindah lokasi dari satu lokasi, ke lokasi lainnya dan seterusnya.
“ Memang tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Hanya memerlukan waktu sekitar satu sampai empat jam, para sindikat sudah mendapatkan tembaga tanam primer atau KU atau biasa yang disebut Kabel Polongan dalam tanah yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah, sekali kerja dalam kerja semalam,” ungkap sumber itu menegaskan.
Selain itu sambungnya, dampak dari pencurian tersebut, tentu ada para pihak yang dirugikan. Termasuk warga sekitar. Pasalnya, saat penggalian suaranya bising karena memakai bor mesin. Selain itu, jalan bekas galian akan rusak, dan pemakai jalan bisa terperosok. Bahkan, jika merusak kabel optik tentu akan menyebabkan terganggunya sarana komunikasi di kawasan tersebut.
Hasil investigasi tim bn.com Selasa (5/12/2023) dini hari memergoki aktivitas penggalian kabel Telkom di Jl.Kapasan Kota Surabaya. Hasil konfirmasi sementara dengan penjaga di lokasi menyebutkan, penggalian kabel Telkom telah dilakukan selama hampir satu minggu.” Kita sudah menggali di lokasi jalan Kapasan, namun kabelnya terputus. Kepala kabel tanam belum terangkat,” ucapnya.
Disebutkan, hasil penggalian hari Selasa dinihari, kabel dapat ditarik menggunakan bantuan colt diesel, panjang kabel sekitar 30 meter.” Sayang terputus. Kabel yang di lokasi ini berdiameter 4 dim, kabelnya serabut gelondongan. Hanya, kepala kabelnya belum berhasil ditarik,” jelasnya.
Disinggung mengenai Nota Dinas sebagai dasar legalitas pekerjaan, salah satu penjaga menyampaikan bahwa, siapapun PT atau CV yang mengerjakan pengambilan kabel tanam Telkom di seluruh Indonesia, Nota Dinas akan keluar pada bulan Februari 2024. “ Disini antara rugi dan untung, nota dinas keluar tahun 2024. Semuanya begitu, siapapun PT atau CV nya,” tegas penjaga itu.
Disamping itu, kata penjaga, lokasi penggalian kabel tanam telkom tidak bisa dipastikan, semua titik yang diperhitungkan ada kabelnya.” Belum tentu ada kabel Telkom, meskipun kita gali lokasi tersebut, karena belum ada data peta lokasi yang akurat yang kita kantongi,” pungkasnya.
Selain di kawasan Jl Kapasan-Kampung Seng, tim bn.com juga memergoki kasus serupa di jalan Jakarta (dekat SPBU), namun di tempat itu mereka terlihat hanya membuka penutup tempat kabel dan buru-buru ditutup kembali dan pergi setelah melihat kedatangan bn.com. Begitu juga di kawasan Jl Sukomanunggal aksi mereka sudah selesai dan hanya terlihat bekas-bekas galian saja ketika bn.com datang.
Dari pengamatan bn.com dari berbagai tempat di Surabaya itu, modus dan cara yang dilakukan mirip dengan kasus pencurian sindikat kabel Telkom yang berhasil diungkap Kepolisian di berbagai tempat di Indonesia.
“Kami berharap para sindikat ini segera dapat ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku oleh Aparat Penegak Hukum. Buktinya di Kota Sidoarjo, Solo, Semarang, Pasuruan, Brebes, Bekasi dan di sejumlah kota-kota lainnya para pelaku sudah ditangkap dan diadili, kenapa di Surabaya dibiarkan merajalela?.” pungkas seorang warga pada bn.com.
Laporan: Supra99/Tim
Editor: Budi Santoso