JATENGPEKALONGAN

Mafia Sebabkan Kelangkaan Parah BBM Solar Subsidi di Batang dan Pekalongan 

Truk antri BBM Subsidi di pantura Batang – Pekalongan, sedang SPBU kosong solar Subsidi karena dikuras mafia. (dok.foto: Dikin)

PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Terlihat antrian panjang kendaraan truk yang ingin mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) solar  di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sepanjang Pantura Batang-Pekalongan. Kejadian ini diduga kuat ulah oknum mafia penimbun solar subsidi.

Sebelumnya diiberitakan, SPBU 44.511.16. dikutip dari pemberitaan sorotnews.co.id, SPBU ini melayani truk modifikasi yang membeli solar subsidi.  Wakil Manajer SPBU Kedungwuni Eddi Rosadi ketika dikonfirmasi membenarkan pegawainya melayani pembelian tersebut.

“Kejadiannya memang ada sih, itu memang oknum operator yang nakal. Kita kan sudah bikin surat perjanjian, pokoknya tidak menjual BBM subsidi ke pihak yang tidak berhak,” ujarnya di kantornya, Selasa (4/12/2023).

Edi mengatakan,  secara aturan memang harus dengan barcode. Solar kan harus menggunakan barcode, namun truk itu menggunakan tiga barcode. Harusnya satu kendaraan satu barcode.

Ia menyebut pada saat kejadian ada salah satu operator yang bertugas mengaku tidak mengenal pengemudi truk yang melakukan pembelian solar. Pihaknya tidak juga tidak mengenal orang-orang tersebut.

“Kemarin itu yang bertugas kebetulan hari ini berangkat pagi. Yang bersagkutan diketahui bertukar sif kerja, anaknya terancam sanksi skors,” ungkap Edi.

Ia mengungkapkan, ada oknum pegawai yang memanfaatkan itu menjadi keuntungan seperti meminta tips. Kebetulan yang kemarin itu tiap kali transaksi ada tips Rp 50 ribu dengan pembelian Rp 500 ribu dan ketahuan sempat terjadi pembelian empat kali.

Edi menambahkan, sepekan sebelumnya ada kejadian serupa dengan waktu pembelian siang hari, artinya truk mengangsu solar subsidi tidak hanya terjadi malam hari namun juga siang hari.

“Saya kaget ada transaksi Rp 500 ribu lalu ada tips Rp 50 ribu, itu bukan jumlah yang sedikit tapi banyak. Ternyata itu sudah hal yang dianggap biasa,” jelasnya.

Kendati demikian apa yang dilakukan oleh operator dalam pengakuannya tidak ada yang menyuruh atau ada keterlibatan pihak lain yang bekerjasama. Hal tersebut masih dilakukan penelusuran.

Sebelumya muncul informasi adanya sebuah truk warna hijau bernopol G -1657 -ZE melakukan pengisian solar bersubsidi dalam jumlah banyak tanpa kendala.

Truk yang dicurigai memodifikasi tanki bahan bakar itu mampu menampung solar bersubsidi dalam sekali pembelian hingga Rp 2 juta yang dibagi empat kali pengisian.

Sementara itu, Yanto (37)  supir truk diminta tanggapan mengenai kelangkaan solar subsidi.Ia mengatakan bahwa berharap kondisi seperti ini cepat teratasi dan mengenai berita ada oknum mafia penimbun solar subsidi yang ada diwilayah Kedungwuni Pekalongan berharap aparat penegak hukum segera menangkap oknum-oknum tersebut.

” Semoga kondisi cepat teratasi mas dari pagi sampai sore saya ngantri itupun dibatasi belinya hanya 150ribu dan mengenai ada berita  ada oknum penimbunan solar subsidi semoga aparat penegak hukum cepat menangkapnya,” ujar Yanto.

Laporan: Dikin

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button