Masuk WFC Berbayar, Begini Alasan Keberatan Warga Kuala Tungkal
Kawasan Water Front City (WFC) di Kota Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi (dok.foto: tim kreatif BN.com)
TANJAB BARAT, BIDIKNASIONAL.com – Warga kuala Tungkal keberatan masuk kawasan Water Front City (WFC) berbayar dikarenakan sebelum nya masuk WFC tidak pernah ada pungutan masuk di kawasan tersebut.
Diketahui sebelumnya, viral di media sosial, masuk WFC Kota Kuala Tungkal kabupaten Tanjung Jabung Barat dikenakan biaya per 1 Januari 2024 dan warga keberatan membayar tiket masuk.
Dihimpun dari berbagai nara sumber, keberatan ini dengan bermacam alasan, pelabuhan WFC bukan tempat wisata saja melainkan ada aktifitas masyarakat lain yaitu ada masyarakat yang bekerja sektor formal seperti tempat turun naik penumpang kapal fery, speed boat, tempat tukang ojek serta para buruh angkut mencari nafkah.
Alasan lain disampaikan salah satu sumber, para pekerja masuk harus bayar tiket sepeda motor seharga Rp.2.000,- dan mobil dikenakan tarif Rp.5.000,-.
” Masak kami harus bayar tiap hari sedangkan kami harus bolak balik keluar masuk di WFC ini,” ujar Landy salah sath tukang ojek di kawasan WFC.
Selain itu, alasan yang sama disampaikan Pakcik Mus tukang tambat speed boat. Dirinya merasa keberatan karna harus bayar masuk WFC.
Pakcik Mus dalam wawancara dengan awak media mengatakan, seharus para pekerja yang aktifitas sehari harinya di WFC diberikan tanda pengenal semacam kartu indentitas.
” Jadi tau siapa yang bekerja sehari hari di kawasan WFC, jadi jangan ditagih lagi untuk beli tiket masuk ke WFC,” ucap Pakcik Mus menegaskan.
Disamping itu, keluhan para pekerja yang berada di kawasan WFC, masyarakat yang tergabung di group face book keberatan atas pungutan masuk berbayar di area WFC.
Salah satu pengunggah dalam cuitan di media sosial melalui statusnya menerangkan, “mohon kepada instansi pemerintahan yang terkait, saya mewakili komunitas layangan dan mancing mania agar dikasih kelonggaran masuk WFC alias perai karena tempat kami menyalurkan hobby. Sekali lagi mohon instansi pemerintahan terkait mengerti terimakasih atas perhatiannya,” tulisnya.
Lantas, postingan tersebut dibanjiri berbagai komentar oleh netizen dan tak sedikit yang menyalahkan pemerintah daerah (pemda) setempat atas tarif tersebut.
Berikut beberapa postingan yang berhasil dirangkum media ini diantaranya netizen akun Facebook Yogi Darmawan”mau tanyo WFC tu dibangun paket duit siapo? duit rakyat Tungkal dak kok ..harus bayar? Ado persetujuan Ndak dengan DPRD Tanjabbarat waktu penanda tanganan kontrak tu?
Cuitan berikut dari netizen akun Facebook Ray Demlrro Nw”bukan masalah masuk 2 ribu itu bukan kemajuan namanya tapi kemunduran kecuali jembatan wfc tu di bangun betul-betul duit asli pihak swasta itu wajar di tarik pungutan masuk. Ini murni duit APBD, cukup kalau yang masuk WFC itu makan dan nikmati pemandangan di kasih duit parkir ditempat Pakir makan di ujung itu resmi buat pemasukan daerah itu tak apa kalau sekedar buat mancing atau keliling cuman lewat be bayar juga tidak wajar itu,” jelasnya melalui keterangan tertulis.
Laporan: Joni Efendi/ Rilis
Editor: Budi Santoso