JATIMJOMBANG

Disperta Jombang Target Musim Tanam Padi 33.046 Hektar Peroleh Hasil yang Baik

Petani sedang memulai tanam padi (dok.foto: tok BN.com)

JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com -Sebenarnya petani tak hanya memperhatikan tanda alam, tapi juga mempelajari prakiraan cuaca dan iklim yang di keluarkan Badan Metrologi dan Geofisika ( BMKG) sehingga dapat menyiasati iklim dan cuaca agar memperoleh hasil yang baik.

Seperti diketahui, sejumlah buruh tani menanam padi di areal persawahan desa Penggaron, Mojowarno beberapa waktu lalu, sehingga nantinya dampak buruk musim dapat menentukan langkah dan mengantisipasi jika terjadi cuaca ekstrim saat proses bercocok tanam. Petani bisa mengatur strategi sebelum memulai musim tanam, karena kemarau panjang berdampak pada pola tanam petani.

Oleh karena itu sebagian petani menunggu intensitas hujan tinggi, disisi lain sudah memulai tanam dengan mengandalkan pengairan dari mesin pompa sejak Desember lalu.

Pada saat ini Dinas Pertanian Jombang intens berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

”Jadi, kami setiap minggu berkoordinasi terus dengan BMKG, khawatirnya seperti Desember kemarin, habis hujan lalu kering,” ujar Kepala Disperta ( Dinas Pertanian) Jombang Mochamad Rony.

Kepala Disperta Jombang Mochamad Rony mengatakan, ” Pada tahun ini, target luas tanam padi di Kabupaten Jombang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu 33.046 hektare.

Pada bulan desember lalu, sebagian petani sudah banyak yang memulai tanam karena sudah memasuki musim hujan. Tetapi untuk diketahui, intensitas hujan belum tinggi sehingga banyak petani mengandalkan mesin pompa untuk mengairi sawah.

”Jadi di pertengahan Desember sudah ada hujan, cuma intensitasnya tidak tinggi. Sudah banyak yang melakukan persiapan tanam,” ujarnya lagi.

Selanjutnya untuk proses tanam padi, sebagian petani masih mengandalkan tenaga manusia, sebagian juga banyak yang beralih menggunakan mesin tanam.

”Ada yang pakai tabela (tanam benih langsung) untuk mempersingkat waktu, jadi tidak butuh dicabuti karena langsung menggunakan mesin tanam,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi cuaca, intensitas hujan sudah tinggi sehingga diperkirakan kebutuhan air untuk pengairan sawah lebih mudah.”Jadi kami koordinasi terus dengan BMKG, prediksinya sampai minggu kedua itu normal,” ujar Rony.

Dampak kemarau panjang juga berimbas ke awal tanam. Tetapi tak menyurutkan petani untuk berproduksi padi. Sejumlah langkah strategis dilakukan oleh Disperta Jombang untuk memastikan petani tetap bisa tanam dan panen di segala musim. Seperti
Saat pada bulan Januari ini mayoritas awal tanam padi sudah berlangsung.

”Yang jelas kita terus koordinasi setiap minggu, khawatirnya seperti Desember kemarin, habis hujan lalu kering,” ujar Kadisparta Jombang.

Perhatian besar Disperta Jombang,sejumlah lokasi sudah terpantauh, dan sejumlah wilayah kini mulai melakukan di persiapkan terhadap sektor pertanian.

Sebagai sesuatu yang niscaya, musim kering selayaknya tidak menjadi halangan untuk berproduksi . Selanjutnya petani sudah mulai dari mengolah sawah dan membajak, hingga membuat persemaian bibit. Sehingga nantinya pada musim kemarau bisa menjadi kesempatan untuk mengikatkan kualitas dan kuantitas produksi jika dikelola dengan baik.

Seperti di Kabupaten Jombang di beberapa desa sudah mulai tanam padi. Sesuai semangat kerja dan sinergitas yang dibangun Disperta Jombang.

Laporan: Tok

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button