Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan saat memberikan penghargaan RS Sahabat Kabupaten Pasuruan atas komitmen dalam implementasi integrasi sistem Antrean online, Klaim, E-SEP, dan Fingerprint, Jumat (23/02)/ dok.foto: ist
PASURUAN, BIDIKNASIONAL.com – BPJS Kesehatan terus meningkatkan layanannya dengan memastikan seluruh masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang mudah diakses, cepat pelayanannya, dan setara untuk setiap peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan saat memberikan penghargaan kepada RS Sahabat Kabupaten Pasuruan atas komitmen dalam implementasi integrasi sistem Antrean online, Klaim, E-SEP, dan Fingerprint, Jumat (23/02).
Dalam kesempatan tersebut Edwin menjelaskan aplikasi i-Care JKN merupakan salah satu terobosan inovasi yang bertujuan memungkinkan fasilitas kesehatan untuk melihat riwayat pelayanan kesehatan peserta JKN selama satu tahun terakhir. Yang artinya aplikasi ini lahir untuk memudahkan para dokter atau dokter penanggung jawab mempercepat dan memudahkan penegakan diagnosa serta meningkatkan keakurasiannya.
“Di dalam aplikasi tersebut, pasien tidak lagi perlu membawa rekam medis secara manual namun sekarang kita rubah dalam bentuk summary saat pasien membutuhkan perawatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Yang terpenting data itu terlindungi dengan peraturan atau regulasi tentang data pribadi. Bahkan dokternya yang merawatpun jika pasien tidak mengijinkan, dokter tidak bisa mengakses pada saat di luar jam praktek. Memang benar-benar privacy dan dilindungi. Saat beliau (dokter) praktek dan juga pada saat pasien yang bersangkutan datang untuk periksa maka baru bisa dibuka,” jelas Edwin.
Lebih lanjut Edwin mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk menghindari lamanya waktu tunggu penegakan diagnosis dan kesalahan pemberian obat. Hal itu dapat digunakan apabila ada alergi obat, atau jenis yang tidak dapat dikonsumsi pasien jika perlu membuka rekam medis peserta maka akan lebih memudahkan dengan mempercepat waktu yang biasanya 3 – 5 menit menjadi kurang dari satu menit.
Dalam kaitannya dengan Transformasi mutu layanan tersebut, Edwin menyampaikan akan terus mendongkrak informasi digital untuk mendukung transformasi melalui informasi kepada pasien dan dokter yang bersangkutan.
“Ibarat roda berputar ditanjakan, penggerak mesin di tengah yang memutar motornya adalah transformasi digital kemudian sebagai hand grip atau pengganjal. Informasi inovatif perubahan yang tidak boleh balik lagi. Tujuan nya agar tidak balik lagi diganti sebagai tempat informasi,” ujar Edwin.
Edwin menyebutkan bahwa Rumah Sakit Sahabat Pasuruan adalah salah satu rumah sakit yang memiliki komitmen memberikan mutu pelayanan terbaik sehingga layak mendapat penghargaan Bintang Tiga atau bintang formasi digital untuk Fasilitas Kesehatan. Pihaknya melakukan kunjungan untuk melihat langsung pelayanan yang diberikan, sehingga tidak berpatokan pada penilaian diatas kertas saja.
“Harapan kami kedepannya dengan meningkatkan pelayanan melalui transformasi digital, RS Sahabat akan terus terpacu dan menerima penghargaan Bintang Empat dan seterusnya. Hal yang tidak kalah penting juga yaitu terus melakukan sosialisasi mengenai Aplikasi Mobile JKN ini, karena Aplikasi ini tidak hanya diperuntukkan bagi orang sakit, tetapi juga bagi peserta JKN yang sehat bagaimana supaya tidak sakit. Tujuan mulia dengan langkah ini menjadikan Rumah Sakit di seluruh Indonesia seperti Bintang Lima yang tidak padat pengunjung karena lama menunggu jadi semua cepat terlayani,” tegas Edwin.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RS Sahabat Pasuruan, Rike Jeff Yus Jeffi Habibi berterimakasih kepada BPJS Kesehatan atas pemberian penganugerahan “Bintang Tiga” yang langsung diserahkan oleh Direktur TI BPJS Kesehatan.
Pihaknya mengungkapkan bahwa Rumah Sakit sahabat telah melaksanakan transformasi mutu layanan melalui teknologi informasi. Masyarakat telah menikmati kemudahan mutu layanan cepat, mudah dan setara serta real time bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Kami akan terus meningkatkan capaian dari Bintang Tiga lebih ke tingkat selanjutnya. Kami juga sudah menyiapkan demi kemajuan pelayanan rumah sakit yang lain utamanya yaitu agar bisa melaksanakan program e-rekam medis di RS Sahabat,” jelas Jeff.
Dirinya menyampaikan, dengan transformasi digital masyarakat dipermudah dengan layanan pendaftaran online pada aplikasi Mobile JKN. Pasien yang sampai di RS Sahabat saat diperiksa dokter Spesialis sesuai urutan Antrean Online yang tersedia, mendapatkan obat dengan cepat dan pasien bisa cepat pulang.
“Semoga cita-cita mulia BPJS Kesehatan yang disampaikan melalui bapak Direktur TI dapat terwujud dalam implementasi transformasi digital di seluruh fasilitas kesehatan. Masyarakat dapat semakin maksimal terlayani dan menjadikan Rumah Sakit menjadi layaknya Hotel Bintang Lima dengan tidak ada penumpukan peserta diruang tunggu,” tutup Jeff.
Laporan: rn/gt/red
Editor: Budi Santoso