MEDAN, BIDIKNASIONAL.com – Komite Perubahan sepakbola Sumut (KPSU) dan Forum Pelatih Futsal Sumatera Utara mendukung penuh program Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Asprov PSSI Sumut, Arya Sinulingga. Pasalnya, program Arya Sinulingga dinilai tepat untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Sumatera Utara.
Dukungan tersebut ditegaskan Ketua KPSU Hadi Bento dan futsal Sumatera Utara pada diskusi dan buka puasa bersama dengan Plt Ketua Asprov PSSI Sumut Arya Sinulingga di Ucok Durian, Jalan Wahid Hasyim, Medan, Rabu (13/3).
Pada diskusi itu, Ketua KPSU Hadi Bento berharap Arya Sinulingga dapat melibatkan KPSU dalam menjalankan program nya
“Kami semangat demi kemajuan sepak bola Sumut. Kami harap dilibatkan dalam menjalankan program”, katanya
KPSU pun sebut Hadi, tetap menginginkan dilaksanakan KLB sehingga tata kelola organisasi asprov PSSI Sumut benar – benar berjalan.
Sementara Ingan Pane minta Arya Sinulingga membenahi futsal Sumut. ” Kami resah penunjukkan pelatih futsal tidak memenuhi kriteria. Pelatih kepala sekarang hanya lisensi level internasional.
“Seharusnya pelatih futsal Sumut itu berlisensi level 1, AFC bukan internasional”, timpal Al Husaini.
Arya didampingi Ridwan Saragih mengatakan, dirinya mendapat mandat sebagai Plt Ketua Asprov PSSI Sumut selama enam bulan ke depan. Selama enam bulan tersebut, dia akan fokus membenahi fondasi sepak bola Sumut dan tim PON Sumut.
“Kita akan membenahi Askot dan Askab yang telah habis periodenya. Kemudian, kita juga akan membenahi tim PON Sumut agar bisa berprestasi,” ujar Arya Sinulingga.
Arya mengaku punya kerinduan agar sepak bola Sumut berprestasi lagi. Dia yakin, karena Sumut sebenarnya memiliki potensi dan semua bersatu. “Saya ingin melibatkan semua pihak agar sepak bola kita bangkit kembali,” tegasnya.
Arya menegaskan, pihaknya berencana melakukan seleksi ulang pemain PON Sumut. Untuk itu, dia akan mendatangkan Indra Sjafri sebagai konsultan dan Ridawan Saragih sebagai Plt Direktur Teknik.
Selain itu, Exco PSSI ini juga berencana menggelar kompetisi U-17 dan kursus wasit. Untuk kompetisi U-17 akan dibagi dalam beberapa wilayah, sedangkan kursus wasit rencananya diikuti 40 peserta dengan biaya sebagian ditanggung Asprov PSSI Sumut.
“Jadi saya ingin membentuk pondasi sepak bola kita. Kita harus menjadi contoh. Setelah pondasi terbentuk, kita akan menyerahkan kepada voters untuk menggelar KLB,” jelasnya.
Arya juga sudah melakukan evaluasi terhadap tim futsal PON. Untuk tim putra, mereka akan dipindahkan ke mess Sada Sumut sehingga lebih terjaga. Sedangkan tim futsal putri tetap berada di Asahan, karena dinilai sudah cukup baik.
Laporan: M.SUKMA
Editor: Budi Santoso
