GRESIKJATIM

Begini Pengalaman Pensiunan Gresik Berulang Manfaatkan JKN Tidak Bayar, Sampai Heran

Umu Elia Ulfah (59) peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kecamatan Randuagung, Kabupaten Gresik (Foto: ist)

GRESIK, BIDIKNASIONAL.com – Heran, kata itu yang muncul pertama dari salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Kecamatan Randuagung, Kabupaten Gresik, Umu Elia Ulfah (59). Wanita yang saat ini berprofesi sebagai Pensiunan ini heran karena iuran yang Ia bayarkan tiap bulan ringan namun manfaat yang diterimanya sangat banyak.

“Saya sendiri alhamdulillah tidak pernah sakit, tapi suami, anak dan saudara saya pernah membutuhkan peayanan kesehatan dan dibantu sepenuhnya oleh JKN. Saya tidak menyangka, karena kita tahu sendiri biaya kesehatan sekarang mahal,” terang Eli sapaan akrabnya.

Ia mulai mengisahkan saat sang suami harus menjalani operasi hernia. Mulanya, ia membawa sang suami ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk melakukan pemeriksaan awal, dan mendapat indikasi medis untuk melanjutkan pemeriksaan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Gejala awal suami saya sering merasakan nyeri di bawah perut sebeleh kiri kemudian ada benjolan di bagian paha. Awalnya ke FKTP, diberi obat terlebih dahulu dan diminta kontrol seminggu karena tidak membaik maka diberi rujukan untuk pemeriksaan ke rumah sakit untuk dilakukan rontgen dan cek darah ternyata suami saya harus operasi karna didiagnosis hernia,” sebut Eli.

Ia mengatakan selama sang suami mendapat perawatan hingga tuntas di rumah sakit, seluruh biayanya dijamin dalam Program JKN bahkan juga pelayanan setelah operasi. Bukan hanya itu, Eli juga menyebut pernah tidak membayar sama sekali pelayanan yang diberikan kepada sang cucu.

“Kelahiran cucu saya biayanya gratis karena pakai JKN. Walaupun gratis, pelayanan yang kami rasakan sangat maksimal baik dari petugas medis maupun fasilitasnya. Tidak ada yang dibedakan dengan peserta yang bayar pribadi. Selain itu, cucu saya juga pernah muntaber dan harus rawat inap di rumah sakit selama empat hari dan semua biayanya dijamin,” ujarnya.

Tidak cukup itu, dengan penuh semangat Eli kembali menceritakan kepada Tim Jamkesnews saat sang adik mengalami komplikasi penyakit dan harusa dirawat di Intensive Care Unit (ICU). Ia sampai tidak bisa berkata-kata karena manfaat JKN yang banyak membantu keluarganya.

“Saya dan keluarga tahu bahwa biaya perawatan di ICU itu tidak murah. Apalagi saat itu adik saya sampai 11 hari di ICU dengan fasilitas yang sangat mewah di rumah sakit yang sangat bagus. Karena komplikasi, adik saya juga sampai harus cuci darah. Jadi kami sudah menyiapkan biaya karena kami berpikir JKN tidak menjamin perawatan adik saya. Namun pada akhirnya, biaya yang kami kumpulkan tidak terpakai sama sekali karena semuanya dijamin JKN. Tidak terbayang jika tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan, pasti kami harus mengeluarkan biaya yang banyak,” kata Eli.

Wanita berjilbab ini sampai melakukan sujud syukur karena kebaikan JKN yang telah hadir di tengah jeluarganya. Ia juga menyebut dirinya bersandar kepada JKN untuk urusan kesehatan keluarganya.

“Semoga pelayananan yang diberikan tetap terjamin kualitasnya sehingga dapat terus membantu masyarakat di tengah gempuran era yang segala sesuatunya serba mahal. Dengan jadi peserta BPJS Kesehatan, tidak perlu pusing lagi memikirkan biaya kesehatan,” tandasnya.

Bukan hanya memberikan apresiasi terhadap manfaat JKN, Eli juga memuji adanya inovasi layanan digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan. Dirinya mengaku mendapat informasi tersebut dari sang kerabat.

“Sudah lama saya diinformasikan oleh teman saya ada Aplikasi Mobile JKN, tapi saya baru memanfaatkan akhir-akhir ini untuk mengambil antrean di FKTP secara online. Ternyata sangat mudah caranya dan aplikasinya punya banyak fitur sehingga bisa mengakses layanan kesehatan dimana saja dan kapan saja, keren.” Tutup Eli.

Laporan: rn/qa/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button