JATIMJOMBANG

Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Pj.Bupati Jombang Pukul Kentongan Bersama Kepala DPMD

PJ.Bupati Sugiat bersama Kepala DPMD Jombang Sholahuddin Hadi Sucipto (Foto: Tok BN.com)

JOMBANG, BIDIKNASIONAL.com – Pencanangan bulan Bhakti gotong royong masyarakat (BBGRM) ke- XXI desa adalah progam ( Pemerintah kabupaten) Jombang tahun 2024 telah dilaksanakan di Balai Desa Wangkal Kepuh, Selasa (30/4) di Kecamatan Gudo.

Pada pembukaan pada pencanangan BBGRM tersebut ditandai dengan pemukulan ” Gong” oleh Pj.Bupati Jombang Sugiat yang di dampingi Kepala DPMD Sholahuddin Hadi Sucipto.

Hadir pada acara tersebut diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda), Staf Ahli,Asisten, seluruh Kepala OPD Jombang, Camat se-Kabupaten Jombang dan Kepala Desa se Kecamatan Gudo.

Acara tersebut dilaksanakan berdasarkan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa. Pada pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 tahun 2014 , dan Permendagri Nomor 42 tahun 2005 tentang pedoman penyelenggaraan bulan bhakti gotong royong masyarakat.

Pada kegiatan tersebut, untuk melestarikan kebiasaan mulia dalam masyarakat kita, seperti saling terbuka, saling mendukung, dan saling membantu antar sesama, diwujudkan melalui kegiatan gotong royong dalam berbagai bidang pembangunan.

Saat itu juga Kepala DPMD Jombang Sholahuddin Hadi Sucipto menyampaikan, ”
adapun tujuan dilakukannya kegiatan BBGRM tersebut untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dan kebersamaan, kekeluargaan, dan gotong royong dalam penguatan integritas sosial melalui kegiatan masyarakat untuk menuju keluarga sehat sejahtera” ujarnya.

Pada penyelenggaraan Bulan Bhakti Goyong- Royong, masyarakat memberikan makna sebagai suatu nilai, norma tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan menjadi bagian dan sistem nilai budaya bangsa Indonesia, kini telah mengalami banyak gempuran norma dan tradisi yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan menjadi bagian dari sistem nilai budaya bangsa. Budaya gotong royong yang semula sikap hidup bangsa indonesia kini telah mengalami banyak gempuran dari nilai individualisme, liberalisme, sebagai dampak pengelolaan pembangunan yang bercorak kapitalistik.

Dikatakan lagi oleh Sholahuddin,” Untuk memperkuat semangat gotong royong serta keswadayaan yang berbasis pada nilai budaya lokal , seperti contohnya ,Kerja Bhakti Sosial membangun dan memperbaiki jalan desa,” pungkasnya.

Laporan: Tok

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button